Dalam rangka Dies Natalis ke-69, Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin menyelenggarakan Alumni Sharing Session bertemakan “Pengalaman Studi di Luar Negeri”. Kegiatan ini berlangsung melalui Zoom, Jumat (19/02).
Turut hadir sebagai narasumber, keempat alumni FH Unhas diantaranya International Lawyer, International Legal Consultant, Researcher and Member of Van Vollenhoven Institute, Santi Kauwangan SH LLM PhD, Coorporate Lawyer and Head Legal of YCAB, Devyta Wijaya SH LLM, Staff Attorney and Public Notary for The Commenwealth of Virginia, Sitti Nurlin SH LLM, serta Teaching Mentor and Researcher, Normiaty SH LLM.
Membuka kegiatan, Dekan FH Unhas, Prof Dr Farida Patittingi SH MHum menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas capaian alumni FH Unhas. Lebih lanjut, kegiatan seperti ini diharap menjadi motivasi tersendiri bagi mahasiswa Unhas dan khalayak luas dalam menggapai impian.
“FH Unhas terus mendorong mahasiswa untuk mengoptimalkan kemampuan diri,” tegas Farida.
Alumnus S3 di Universitas Leiden, Santi sendiri menceritakan latar belakang keputusannya berkuliah di luar negeri. “Berawal dari rasa keingintahuan untuk melihat hukum di negara lain, itulah motif saya melanjutkan studi,” ujarnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh alumni S1 Unhas dan S2 di New York University, Amerika Serikat, Devita. Ia melanjutkan, pendidikan di luar Indonesia dasarnya guna memperdalam ilmu dan pengalaman.
“Saya juga ingin menambah jaringan internasional dan mengenal banyak orang. Pada saat bersamaan, peluang beasiswa juga terbuka melalui program LPDP,” pungkas Devita.
Selama menempuh pendidikan di luar, tentu ada kesulitan tersendiri yang dirasakan. Salah satunya, yakni persiapan bahasa untuk penyesuaian. Nurlin yang merupakan lulusan S1 FH Unhas dan S2 Penn State University, Amerika mengatakan, dirinya terlebih dahulu mempersiapkan pengetahuan bahasa di Kampung Inggris selama tujuh bulan. “Mental juga perlu dipersiapkan dalam rangka menyesuaikan diri dengan lingkungan baru,” tambahnya.
Selanjutnya, Normiaty sebagai alumni S2 di University of Leeds Inggris juga menjelaskan urgensi persiapan bahasa. Untuk memudahkan belajar bahasa sesuai tempat pendidikan, perlu adanya ketertarikan dan mengetahui budaya asing untuk memudahkan proses adaptasi.
Adapun seluruh narasumber yang hadir berbagi pengalaman dan cerita menarik mereka selama menempuh pendidikan di luar Indonesia. Kegiatan ditutup dengan sesi tanya jawab.
M205