Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar Sosialisasi Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) Co-Funding 2023 via Zoom Meeting, Rabu (14/6).
Kegiatan menghadirkan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unhas, Prof drg Muhammad Ruslin MKes untuk memberi sambutan dan Wakil Ketua Program IISMA, Andi Rahadiyan Wijaya PhD sebagai pemateri.
Dalam kesempatannya, Rahadiyan menjelaskan tentang perbedaan program IISMA Co-Funding dan IISMA Fully Funded yaitu terletak pada pendanaan yang hanya ditanggung beberapa oleh pemerintah.
“Selebihnya ditanggung secara mandiri, baik itu berasal dari sponsor, perusahaan, pemerintah daerah, universitas maupun dari orang tua mahasiswa pribadi”, imbuh Rahadiyan.
Pembiayaan ditanggung pemerintah tersebut antara lain, biaya pendaftaran ke universitas tujuan, biaya pendidikan, dana transportasi internasional, dan dana darurat. Sedangkan dana kedatangan, dana hidup bulanan, asuransi, transportasi lokal, aplikasi visa, serta biaya tes COVID-19 dan karantina ditanggung mandiri oleh mahasiswa.
Lebih lanjut, ia menyebutkan, ketentuan, aturan, persyaratan, tanggal keberangkatan, durasi pelaksanaan, asrama tempat tinggal, beserta seluruh kegiatan akan sama persis dengan IISMA Fully Funded. Namun, karena program ini baru saja rilis maka hanya terdapat 16 pilihan Host University untuk Sarjana dan sembilan bagi vokasi.
“Kedepannya akan kami tingkatkan, apabila program ini mendapat respons yang baik,” tambah Rahadiyan.
Program ini kemudian akan memulai seleksi berkas dan wawancara pada minggu ketiga-keempat Juni yang dilanjutkan dengan pengumuman peserta yang lolos IISMA Co-Founding pada Juli 2023.
Iftita Aspar