Unhas kini memiliki taman lebah atau dikenal Awani Bee Garden yang dikembangkan Fakultas Kehutanan. Taman lebah ini diresmikan pada Rabu, (8/9). Meskipun baru-baru saja dihadirkan, namun taman lebah ini telah ada sejak 1989 dan hanya dikelola secara pribadi.
“Beberapa koloni lebah telah dibudidayakan untuk keperluan laboratorium,” jelas Penanggung Jawab Taman Lebah, Dr Ir Budiaman MP saat diwawancara, Jumat (12/11).
Awani Bee Garden merupakan taman lebah yang bertujuan untuk pengembangan penelitian, teknologi, dan produk lebah trigona dari berbagai spesies.
“Taman ini sebagai media untuk riset dan pengembangan produk madu, juga sebagai tempat ekowisata,” jelas Budiaman.
Menurut Budiaman, Awani Bee Garden dapat memberikan potensi sebagai pemicu ekonomi baru. “Keterkaitan antar lebah trigona, tanaman pertanian kehutanan, serta perkebunan dapat meningkatkan produksi, produktivitas, dan pendapatan petani,” ujarnya.
Jumlah koloni lebah di Awani Bee Garden kurang lebih 133 yang berasal dari tiga daerah yakni Luwu Utara, Soppeng, dan Bontocani Bone. Koloni ini telah dipanen sebanyak dua kali selama dua bulan. Diperkirakan, produksi madu dari lebah trigona ini dapat mencapai 15 kilogram per koloni per tahun.
Terdapat 13 jenis produk madu yang dihasilkan, seperti madu cair, madu kristal, madu sarang, propolis, royal jelly, dan lainnya.
Selain itu, kata Budiaman, kebutuhan produk madu dalam negeri masih sangat tinggi maka harus diimpor.
“Produk lebah trigona ini sangat potensial untuk dikembangkan karena dibutuhkan oleh industri makanan, minuman, dan farmasi. Bahkan, telah ada berbagai instansi yang akan menjadi target pemasaran produk madu di Awani Bee Garden,” lanjutnya.
Budiaman mengarahkan untuk menghubungi pihak dekanat bagi siapapun yang tertarik mempelajari ataupun meneliti tentang lebah.
“Kita berharap taman lebah ini dapat dikembangkan lebih jauh dan disinergikan dengan tanaman pakan di sekelilingnya,” tutup Budiaman.
Rsm