Universitas Hasanuddin (Unhas) meraih peringkat ketiga dengan Jumlah Hibah Pendanaan Kedaireka dan Inovasi Terbanyak di Indonesia. Penghargaan ini diberikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud Ristek).
Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan, dan Bisnis, Prof Dr Eng Ir Adi Maulana ST MPhil mengatakan, prestasi ini diraih berkat upaya Unhas dalam mensosialisasikan kedaireka dan coaching kepada para dosen di setiap fakultas.
“Dalam sosialisasi, kita menghadirkan mitra-mitra maupun instansi pemerintah, seperti dinas-dinas provinsi, kabupaten maupun kota. Demikian juga dengan kementrian-kementrian,” ujarnya, Selasa (24/09).
Ia mengatakan, Kedaireka ini bukan penelitian, akan tetapi unit atau kerja sama dalam menyelesaikan masalah usaha dan dunia Industri. WR 4 Unhas itu juga menyampaikan, proposal Kedaireka ini memiliki dua jenis, yakni dari pihak mitra dan pihak Unhas.
“Proposal yang diajukan oleh Unhas dan kemudian juga ikut diwawancarai itu mitranya, karena Kedaireka ini matching fund untuk mewujudkan kemudahan sinergi kontribusi perguruan tinggi dengan komersialisasi mitra dunia usaha dan industri,” jelasnya.
Dosen Fakultas Teknik itu juga mengatakan, salah satu keberhasilan strategis Unhas dalam menyiapkan tim untuk ikut pada kegiatan kedaireka, yaitu lulusnya proposal dari jurusan humaniora. Menurutnya, tahun-tahun sebelumnya hampir tidak ada dari jurusan humaniora dan saat ini vokasi juga sudah mulai aktif.
Proses penerimaan pendanaan dibantu oleh Direktorat Inovasi dan Kekayaan Intelektual melalui pembentukan kedai Inovasi. Menurutnya, permasalahan uang ini cukup penting, karena semua hal harus berbasis bukti. “Jadi kita bentuk tim untuk mendampingi, misalnya dalam hal keuangan,” tambah Prof Adi.
Ia berharap, semoga tahun depan bisa bertambah lagi proposal yang lolos dari 32 menjadi 50 karena seluruh kegiatan di Kedaireka dapat memenuhi Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi.
Ismail Basri