Kampus merah kembali mengukir prestasi nasional. Kali ini, Penghargaan Bidang Penanggulangan Bencana yang Unhas terima berasal dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Rakornas BNPB 2021 merupakan rangkaian dari peringatan Hari Ulang Tahun ke-13 BNPB dan evaluasi 1 tahun penanganan pandemi Covid-19. Adapun Penghargaan Bidang Penanggulangan Bencana sendiri diberikan kepada institusi, organisasi sosial, dan individu berkontribusi besar dalam upaya penanggulangan bencana di Indonesia.
Pada kesempatannya, Kepala BNPB Doni Monardo menyebutkan visi utama penanggulangan bencana sesuai instruksi Presiden RI adalah pencegahan. Oleh karenanya, peranan kolaborasi berbagai pihak memainkan peran penting.
“Melalui pentahelix dan membangun mental tangguh bencana, semoga bangsa Indonesia menjadi bangsa yang tanggap, tangguh, dan trengginas menghadapi bencana,” harap Doni.
Rektor Unhas, Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA menambahkan. Hal ini mengindikasikan Unhas pada jalur kemanusiaan dalam mengimplementasikan tridharma perguruan tinggi sebagai mandat utama.
“Sebagai perguruan tinggi yang humaniversity, Unhas terlibat dalam kegiatan kemanusiaan secara aktif, konsisten, dan inovatif. Elemen-elemen Unhas pun siap membantu ketika bencana. Di sisi lain, Unhas terlibat aktif dalam upaya membangun budaya siaga bencana secara komprehensif, antara lain mitigasi bencana, respon darurat, hingga fase rekonstruksi dan rehablitasi pasca bencana,” jelas Dwia.
Keterlibatan Unhas pada kegiatan kemanusiaan pada situasi bencana berlangsung simultan. Relawan-relawan Unhas turun tangan membantu bencana alam di berbagai wilayah Indonesia, seperti di gempa bumi di Aceh, Yogyakarta, Lombok, Palu, Sulawesi Barat, banjir bandang di Masamba, bahkan hingga ke luar negeri. Begitupula dengan peristiwa bencana non alam, seperti kasus gizi buruk di Asmat dan pandemi Covid-19.
Selama masa pandemi, Unhas tidak lupa membantu pemerintah dan masyarakat melalui kolaborasi, inovasi, dan kegiatan sosial. Fasilitas vaksinasi tahap pertama ditujukan ke tenaga kesehatan di Kota Makassar.
Lebih lanjut, Tim Peneliti Unhas merancang inovasi pemetaan sebaran kasus dengan (Geographic Information System) GIS. Para ahli Unhas juga terlibat membantu Satgas Covid-19 Kota dan Provinsi, serta melakukan beberapa penelitian terkait Covid-19.
“Civitas akademika Unhas juga melakukan edukasi publik melalui inisiasi keterbukaan informasi dengan melakukan berbagai kegiatan pengabdian masyarakat,” tambah Dwia.
Terdapat lima kategori penghargaan yang mewakili unsur pentahelix, antara lain pemerintah daerah, lembaga usaha, lembaga dan perseorangan, perguruan tinggi, dan media. Sedangkan untuk kategori Perguruan Tinggi, diberikan kepada enam kampus. Di antaranya Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Unhas, Universitas Mataram, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Tadulako
Penghargaan ini diberikan atas keterlibatan aktif, konsistensi, dan inovasi dalam penanggulangan bencana.
Anisa Luthfia Basri