Sebagai salah satu Pendidikan Tinggi (PT), Unhas bertanggung jawab dalam mempersiapkan kualitas dan kompetensi alumni sesuai kebutuhan masyarakat dan pembangunan. Guna mewujudkan hal tersebut, kesiapan tenaga pengajar merupakan prasyarat utama yang perlu mendapatkan perhatian.
Adapun percepatan kenaikan pangkat atau jabatan ialah salah satu strategi Unhas dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan berdaya saing di tiap tahunnya. Sebagai jabatan akademik tertinggi dalam lembaga pendidikan, professor harus berkontribusi penyelenggaraan tridarma.
Mengutip wawancara Humas Unhas, Selasa (11/5), Sekretaris Unhas, Prof Dr Ir H Nasaruddin Salam MT menjelaskan, penambahan guru besar di tiap tahunnya merupakan bagian dari target capaian. Pada 2021 sendiri, Unhas mengupayakan penambahan 20 guru besar.
“Setiap bulan, ada beberapa yang lolos seleksi. Untuk itu, Unhas menjalin kerja sama yang baik dengan Senat Akademik maupun unit kerja lain di Unhas dalam proses yang terjalin,” kata Nasaruddin.
Sejauh ini, sudah ada empat guru besar yang dihasilkan untuk tahun 2021, yakni Guru Besar Bidang Ilmu Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya, Prof Dr Gusnawaty MHum, Guru Besar Bidang Ilmu Matematika Analisis dan Pengajaran Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) Unhas, Prof Dr Budi Nurwahyu MS, Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Unhas, Prof Dr Nuraeni Kadir MSi, Guru Besar Bidang Ilmu Matematika Kombinatorika FMIPA Unhas, Prof Dr Nurdin SSi MSi.
Dalam mendukung keterlibatan dan pemberdayaan para guru besar dalam proses tridarma, Unhas juga mengeluarkan kebijakan sejak Februari lalu. Untuk jabatan Professor, penilaian beban kerja dilihat dari karya berupa buku, jurnal maupun paten yang dinilai dalam tiga tahun.
“Unhas perlu memikirkan cara memberdayakan untuk terlibat dalam tridarma, salah satunya dengan memanfaatkan Science Techno Park. Professor wajib melaporkan kewajiban khusus melalui buku maupun jurnal. Jika dalam 3 tahun tidak ada karya yang dihasilkan, maka diberikan sanksi berupa tunjangan yang tidak diterima,” tambah Nasaruddin.
Untuk menyelaraskan antara kuantitas dan kualitas, Unhas juga memberikan ruang bagi para dosen. Sebut saja Publication Management Center (PMC) untuk membantu publikasi.
Nadhira Sidiki