U-Report dari United Nations Children’s Fund (UNICEF) menggelar webinar bertajuk “Anak Muda Ikut Ngurusin Air: Gimana Caranya?” Kegiatan ini berlangsung secara virtual melalui Zoom Meeting, Jumat (22/03).
Kegiatan menghadirkan Kepala Bidang Air, Sanitasi, dan Higiene UNICEF Indonesia, Kannan Nadar untuk memberikan sambutan. Nadar menyebutkan, webinar ini dilaksanakan sebagai bentuk perayaan Hari Air Sedunia.
“Tema yang diangkat kali ini tentang air untuk kemakmuran yang menyoroti peran penting air bagi stabilitas dan kemakmuran dunia,” tuturnya.
Peringatan Hari Air Sedunia dilakukan untuk memusatkan perhatian pada sumber daya air tawar dan pengelolaannya yang berkelanjutan. Dengan ini, generasi muda diajak untuk mengambil tindakan dalam mengatasi krisis air global guna mendukung Sustainable Development Goals (SDGs).
Ketika air tercemar, langka, dan tidak memiliki akses yang merata, maka dapat menimbulkan ketegangan di antara masyarakat. Kurangnya akses terhadap air bersih juga berdampak negatif pada kesehatan masyarakat, pembelajaran di sekolah, dan perawatan kesehatan yang layak di Puskesmas.
Nadar menambahkan, kurangnya akses air bersih sering dirasakan oleh hampir semua golongan masyarakat, termasuk kaum muda. Sayangnya, kaum muda sering kali tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka.
“Padahal pilihan kebijakan yang dibuat hari ini akan memiliki konsekuensi bagi kaum muda ke depannya, terutama terkait meningkatnya kebutuhan air dan berkurangnya sumber daya air tawar yang terdampak perubahan iklim,” jelasnya.
Sebelum menutup materi, Nadar menegaskan bahwa kaum muda memiliki andil besar dan perlu dilibatkan secara bermakna untuk masa depan yang lebih baik. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, seperti media sosial, kaum muda dapat meningkatkan kesadaran dan mendorong perubahan yang positif.
“Kaum muda dapat menjadi advokat yang kuat untuk isu-isu air. Kita sangat membutuhkan energi, antusiasme, dan usaha yang diberikan oleh kaum muda untuk menyelesaikan tantangan air, sanitasi, dan higiene global,” pungkasnya.
Ni Made Dwi Jayanti