Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM) Fakultas Teknik (FT) Unhas mengadakan Mechanical Book Discussion, Senin (25/1). Mengundang Dosen Ilmu Politik Universitas Airlangga, Airlangga Pribadi Kusman PhD, kegiatan tersebut mengulas buku best seller berjudul “21 Pelajaran Untuk Abad Ke-21” karya penulis Israel, Yuval Noah Harari.
Sebelum berdiskusi, Airlangga memperkenalkan dua buku Yuval yang lainnya, yakni “Sapiens” dan “Homo Deus”. Keduanya menguraikan keadaan manusia di masa yang berbeda, “Sapiens” untuk keadaan manusia di masa lalu dan begitu sebaliknya untuk “Homo Deus”.
“Dari dua buku itulah muncul buku “21 Pelajaran Untuk Abad Ke-21” yang membahas keadaan manusia di masa sekarang,” ungkap Airlangga.
BACA JUGA: Perangi Triple Burden Malnutrition, Buka Pendaftaran Olimpiade SCIFI NEUTRON 2021
Airlangga menyebutkan tiga kekuatan yang diulas oleh buku tersebut. “Diantaranya Fasisme, Liberalisme, dan Komunisme. Ketiganya saling bertarung meski Liberalisme menjadi pemenang. Namu, saat ini, Liberalisme gagal menjawab persoalan besar seperti kerusakan lingkungan dan kehilagan pekerjaan,” jelasnya.
Airlangga juga mengatakan, buku tersebut mengambarkan pemikiran Yuval yang Ultra-Optimis terhadap Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Selain itu, ada kontroversi tentang hilangnya agama sebagai suatu fiksi.
“Pemikiran itu lahir dari agama Abrahamic, di mana ketika para nabi melarang untuk menyembah berhala karena berhala dianggap sebagai sebuah fiksi. Akhirnya Yuval Noah Harari terjebak juga dalam perspektifnya melihat dunia,” papar Airlangga.
Airlangga mengajurkan untuk tidak menerima secara mentah-mentah isi buku tersebut. “Kita perlu mengutarakan berbagai kritikan terhadap isi suatu buku,” tutupnya.
M221