Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Unhas melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema “Pemanfaatan Jeroan Teripang dalam Proses Penjantanan Ikan Nila” di Balai Benih Ikan (BBI) Bantimurung, Kabupaten Maros, pada Sabtu (01/11).
Kegiatan ini dihadiri Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Maros, penyuluh dari Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAP3) Maros, serta sejumlah pembudi daya ikan nila.
Ketua Program Studi Budidaya Perairan sekaligus Ketua Panitia Pelaksana, Dr Andi Aliah Hidayani SSi MSi menjelaskan, kegiatan ini merupakan bentuk inovasi pemanfaatan limbah, khususnya jeroan teripang untuk mendukung proses penjantanan ikan nila.
“Salah satu keunggulan ikan nila jantan adalah pertumbuhannya yang lebih cepat dibandingkan betina. Karena itu, kami berupaya mencari cara menghasilkan ikan nila jantan dalam jumlah lebih banyak melalui pemanfaatan jeroan teripang,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Maros, Muhisal SPi MP menyoroti pentingnya inovasi di sektor perikanan dalam mendukung isu nasional tentang ketahanan pangan, khususnya melalui program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
“Awalnya program MBG belum menyentuh sektor perikanan sebab berisiko jika anak menelan tulang ikan. Namun kini, dengan adanya berbagai inovasi seperti fillet ikan nila, sektor perikanan mulai berperan dalam pemenuhan gizi masyarakat,” jelasnya.
Muhisal menambahkan bahwa saat ini inovasi fillet ikan nila telah mulai masuk ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), dan diharapkan dapat menciptakan nilai komersial baru bagi para pembudi daya ikan di Kabupaten Maros. “Semoga inovasi baru ini menciptakan nilai komersial bagi para pembudi daya ikan di Kabupaten Maros,” harapnya.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara Unhas, pemerintah daerah, dan pelaku usaha perikanan dalam mendorong pemanfaatan sumber daya lokal yang berkelanjutan serta bernilai ekonomi tinggi.
Muhammad Nur Ilham
