Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional (HIMAHI) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unhas mengadakan Kelas Kepenulisan melalui Zoom, Rabu (20/01). Materi yang diulas adalah Dasar-Dasar Kajian Pustaka oleh Dosen Departemen Hubungan Internasional Unhas, Agussalim Burhanuddin SIp MIRAP.
Pada kesempatannya, Agus menceritakan pengalamannya membimbing, menguji, dan berinteraksi dengan mahasiswa yang menulis skripsi. “Mahasiswa cenderung bingung membedakan kerangka konseptual dengan kajian pustaka, padahal keduanya adalah sesuatu yang berbeda,” ungkapnya.
Adapun kerangka konseptual adalah framework yang dibuat oleh penulis. Hal inilah yang membantu penulis mengetahui bagaimana proses penelitian dan penulisannya. Sedangkan kajian pustaka berisi tentang ide, konsep, atau hasil pemikiran orang lain yang berkaitan dengan topik penelitian yang diangkat.
Persoalan yang dialami mahasiswa membuat Agus sadar, mahasiswa sering mencantumkan hal yang sama pada kerangka konseptual dan kajian pustaka. Terkait hal tersebut, Agus berharap, mahasiswa memperbaikinya pada penulisan skripsi.
“Pada pembuatan kerangka konseptual, saya berharap mahasiswa menyajikan gambar berbentuk bagan sehingga tampak operasional dari penelitian. Sementara pada kajian pustaka, mahasiswa cukup menulis konsep-konsep tanpa membuat bagan tertentu,” papar Agus.
Salah kaprah terhadap kajian pustaka juga dijelaskan olehnya. “Kajian pustaka bukan sekadar esai atau paper. Kajian pustaka tidak berisi opini atau pendapat pribadi, melainkan hasil analisis dan sintesis opini orang lain. Fokus kajian pustaka tidak pada argumen penulis, tetapi pada argumen orang lain,” tutur Agus.
Sebagai kesimpulan, Agus mengatakan, kajian pustaka adalah kompilasi pemikiran orang lain terkait topik yang diangkat penulis dalam penelitiannya.
M222
BACA JUGA: Teknik Jitu Metodologi Penelitian yang Tepat Sasaran