Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unhas menggelar Dialektika Koridor (Filsafat Sains) yang membahas tentang “Pengantar Logika”, Minggu (24/01). Diselenggarakan melalui Zoom, kegiatan ini manghadirkan Dionisius Shandi Tri Putra sebagai pemateri.
Pada kesempatannya, Dion mengatakan logika berasal dari kata Yunani kuno (logos) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. “Logika mempunyai dua makna, yaitu logika sebagai ilmu dan logika sebagai seni,” ungkapnya.
Dion menambahkan, ia akan terpaku pada Aristoteles terkait pembahasan ini. “Aristoteles memperkenalkan logika pertama kali sebagai peralatan teknis penalaran yang tepat. Ajarannya mengenai logika termasuk dalam induksi, deduksi dan silogisme,” tuturnya.
Lebih lanjut, Dion menjelaskan tentang asas logika formal. Asas ini dipahami sebagai pangkal dari sebuah pengetahuan yang menghadirkan pengetahuan lainnya atau sebuah pangkal dari logika formal itu sendiri.
BACA JUGA: Bahas Kisah Abu Bakar, BEM FMIPA Unhas Gelar Kajian Bertajuk Sirah Sahabat
Sementara penarikan kesimpulan sendiri terdiri dari cara melihat masalah secara induktif dan deduktif. “Adapun induktif sendiri ialah cara melihat suatu persoalan dengan melihat sesuatu yang bersifat khusus atau individu, begitu sebaliknya dengan deduktif,” jelas Dion.
Sebelum mengakhiri sesinya, ia sempat menjelaskan dua jenis pemikir dalam kesalahan penarikan kesimpulan (logical fallacy), yaitu kelompok sofis dan kelompok paralogi. “Kelompok sofis mengerti bahwa dia salah dalam berpikir namun meneruskan dengan tujuan tertentu diluar kebenaran, sedangkan kelompok paralogi tidak menyadari bahwa ia sedang keliru dalam berpikir dan selalu menganggap diri benar,” tutupnya.
M216