Awal tahun 2020 dunia maya semakin banyak menarik perhatian saya, membuat aktivitas libur panjang dihabiskan untuk menatap layar ponsel. Bukan perseteruan antara Lucinta Luna dan sederet selebgram yang saya pantengin, tapi berita lebih penting. Perihal makhluk kecil tak kasat mata yang menyita banyak perhatian warga dunia. 2019-nCoV namanya atau lebih sering didengar, virus Corona Wuhan. Virus ini ditemui pertama kali mewabah di sebuah kota besar bernama Wuhan di Negeri Tirai Bambu, Tiongkok.
Virus Corona yang mengintai berpotensi besar merenggut kesehatan manusia ini tersebar melalui udara yang terinhalasi atau terhirup hidung dan mulut sehingga masuk mengganggu sistem pernapasan. Gejala ditimbulkan tidak jauh berbeda dengan infeksi virus pernapasan lainnya. Diawali dengan gejala ringan seperti dada berat, napas pendek, sesak, flu disertai batuk, kemudian memberat dan menyebabkan deman juga infeksi radang tenggorokan.
Jika masuk ke sistem pernapasan, virus ini akan mengakibatkan terjadinya bronkitis, pneumonia bahkan berpotensi menginfeksi organ tubuh lainnya. Yang menakutkan, virus ini tidak merespon pengobatan antibiotik sehingga berpotensi tinggi menyebabkan kematian.
Dilansir dari media online Kompas.com, pada Minggu, 26 Januari 2020 terdapat 13 negara mengonfirmasi terinfeksi virus Corona. Bukan tidak mungkin jumlah ini akan semakin bertambah setiap harinya. Negara tersebut yakni Tiongkok, Kanada, Jepang, Singapura, Malaysia, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, Vietnam, Nepal, Perancis dan Australia. Khususnya Wuhan diduga merupakan pusat penyebaran virus ini diawal tahun baru Imlek dengan ancaman mematikan. Tidak ada perayaan tahun baru meriah yang ada hanya ketakutan menghantui masyarakat.
Banyak media online menggambarkan kondisi Wuhan mirip kota zombie di film-film. Beredar video mengerikan, korban terinfeksi virus Corona berjatuhan di jalan. Dengan cepat dibangun rumah sakit darurat untuk menampung pasien terinfeksi. Kota Wuhan dan beberapa kota di sekitarnya terpaksa ditutup. Warga tidak diperbolehkan keluar untuk menghindari penyebaran virus yang semakin meluas. Akibat kebijakan ini perekonomian warga menurun drastis, membuat sebagian dari mereka frustasi.
Selain itu, di rumah sakit tidak sedikit pasien komplain bahkan marah serta mengancam akan menularkan virus yang menginfeksi tubuhnya. Diyakini bahwa pasien tersebut marah dan frustasi sebab penyakit parah yang diderita, sedangkan sumber daya medis yang ada di rumah sakit masih sangat kurang. Banyak petugas kesehatan kewalahan hingga stress saat bekerja tanpa batas untuk menangani pasien yang membludak setiap harinya, seorang dokter bahkan dikabarkan meninggal dunia karena terinfeksi virus ketika menangani pasiennya.
Berita buruk perihal munculnya makhluk kecil mematikan yang mengancam warga Tirai Bambu mencuak menggemparkan dunia. Berbagai pandangan kemudian muncul di berbagai negara, tak terkecuali Indonesia di media sosial seperti facebook, instagram hingga twitter dipenuhi oleh berbagai pendapat.
Ada yang mengatakan ini merupakan kebiasaan warga mengonsumsi berbagai jenis hewan bahkan memikirkannya saja membuat sebagaian orang mendelik ngeri. Ada pula menuliskan di laman berandanya musibah yang menimpah Tiongkok adalah balasan dari sikap yang telah mengurung sekitar satu juta muslim Uyghur.
Selain itu, munculnya virus mematikan yang mengancam manusia ini apakah dapat disebuat azab? Apapun jawaban dilontarkan, saya rasa itu sah-sah saja, bukannya kebebasan berpendapat sudah diatur dalam Undang-Undang dan merupakan sesuatu yang wajar.
Pun yang menganggap ini adalah sebuah azab dari Allah subhanahu wa ta’ala juga tak bisa dibantah telak. Dalam Alquran disebutkan bahwa Allah mengancam orang-orang yang menentang dan membuat kerusakan dengan azab. Dengan harapan mereka mau kembali dari kesesatan kepada ketaatan. Azab yang dimaksud adalah azab besar maupun azab kecil.
Virus mematikan yang mewabah dan membuat was-was ini, sebagaimana tafsir salah satu ulama mengatakan musibah dunia, penyakit, bencana yang menimpah jiwa orang-orang dzalim merupakan azab kecil yang terjadi jika Allah berkehendak. Adapun orang beriman yang ikut terkena dampaknya, maka itu adalah ujian agar mereka senantiasa kembali kepada jalan yang dirahmatali Allah subhanahu wa ta’ala. Wallahu’alam bish sawab.
Penulis : Nur Azizah
Mahasiswa Ilmu Keperawatan
Angkatan 2018