Kamis, 11 Desember 2025
  • Login
No Result
View All Result
identitas
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Editorial
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Dari Pembaca
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial
  • Majalah
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Editorial
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Dari Pembaca
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial
  • Majalah
No Result
View All Result
identitas
No Result
View All Result
Home Headline

Virus Tak Kenal Lelah, Berikut Penjelasan Covid-19

25 Januari 2021
in Headline, Kampusiana
Virus Tak Kenal Lelah, Berikut Penjelasan Covid-19
Editor Nadhira Sidiki

Himpunan Mahasiswa Fisioterapi (HIMAFISIO) Fakultas Keperawatan (FKep) Unhas mengadakan Webinar Nasional Fisioterapi (WRIST). Bertajuk “Pandemi Belum Usai, Fisioterapi Bisa Apa?”, kegiatan ini berlangsung melalui Zoom, Sabtu (23/01).

Adapun narasumber yang hadir pada kegiatan ini ialah Ketua Tim Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI) cabang Makassar, Asdar Fajrin SFT Physio MKes, Praktisi Fisioterapi, H Herdin SFT Physio MKes, dan Wakil Ketua Perhimpunan Fisioterapi Kardioirespirasi Indonesia, Isnaini Herawati Ftr MSc.

BacaJuga

Mahasiswa Unhas Tingkatkan Kompetensi Melalui Magang di Desa dan Industri

Hadiri Diskusi Kebencanaan, WR IV Unhas Bahas Ancaman Bencana Hidrometeorologi di Sulsel

Pada kesempatannya, Isnaini menjelaskan sejarah merebaknya pandemi virus Covid-19 yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China. Kala itu, warga kota Wuhan melaporkan kasus pneumonia yang tidak diketahui penyebab pastinya ke World Health Organization (WHO), Selasa (31/12). Setelah melalui beberapa penelitian, WHO mengumumkan, penyebab pneumonia yang dimaksud adalah virus yang diberi nama SARS-CoV-2.

“Penamaan Covid-19 mulai dipublikasikan WHO sekitar bulan Februari atau Maret 2020. Selanjutnya, dinyatakan sebagai pandemi karena virus ini tidak hanya menjangkit satu atau dua negara, melainkan hampir semua negara,” papar Isnaini.

Isnaini menambahkan, Covid-19 memiliki kemiripan dengan virus yang menginfeksi Severe Acute Resporatory Syndrome (SARS) dan Middle East Respiratory Syndrome (MERS) beberapa tahun yang lalu. “Akan tetapi, virus tersebut tidak seheboh virus Covid-19 yang melanda hampir seluruh negara. Pakar mikrobiologi menyebut virus itu bukan sebagai makhluk hidup,” jelasnya.

Virus tersebut akan beraksi ketika berada di dalam inang. Sedangkan jika diluar inang, ia tidak akan menimbulkan masalah. “Masalah terjadi ketika virus itu masuk ke dalam sel inang dan berhubungan dengan reseptor yang cocok,” ungkap Isnaini.

Oleh karenanya, virus SARS-CoV-2 harus diwaspadai karena dapat bertahan di benda-benda tertentu. “Suatu saat nanti,  tidak menutup kemungkinan virus tersebut masuk ke area yang rentan tertular sehingga menginfeksi tubuh kita,” tambah Isnaini.

Lebih lanjut, Isnaini menegaskan pentingnya mematuhi 3M yakni selalu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. “Sebab virus ini dapat bertahan sekitar 2-3 hari di tempat berbahan plastik dan bertahan hingga 4 hari jika berada di benda berbahan kaca,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan untuk tidak perlu merasa takut dan abai secara berlebihan. “Pada awal merebaknya virus, semua orang merasa khawatir. Namun, ketika kasus kian bertambah, protokol kesehatan justru melonggar,” keluh Isnaeni.

Pada akhir kesempatan, Isnaini menegaskan, virus ini masih menjadi ancaman mengingat jumlah korban terpapar hingga 10.000 kasus harian di Indonesia. Dibandingkan dengan beberapa negara Asia, Indonesia merupakan negara terbanyak kasus dan tenaga medis yang terinfeksi. Itu bukanlah suatu kebanggaan, melainkan hal memprihatinkan.

M213

BACA JUGA: Himafisio Gelar Pembukaan Musyawarah Besar

Tags: covid-19fkep unhashimafisio fkep unhasIdentitas UnhasUnhas
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Perangi Triple Burden Malnutrition, Buka Pendaftaran Olimpiade SCIFI NEUTRON 2021

Next Post

Wujudkan Wadah Menuntut Ilmu, Gagas Donasi Buku dan Al-Qur’an

Discussion about this post

TRENDING

Liputan Khusus

Ketika Kata Tak Sampai, Tembok Jadi Suara

Membaca Suara Mahasiswa dari Tembok

Eksibisionisme Hantui Ruang Belajar

Peran Kampus Cegah Eksibisionisme

Jantung Intelektual yang Termakan Usia

Di Balik Cerita Kehadiran Bank Unhas

ADVERTISEMENT
Tweets by @IdentitasUnhas
Ikuti kami di:
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube
  • Dailymotion
  • Disclaimer
  • Kirimkan Karyamu
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
© 2025 - identitas Unhas
Penerbitan Kampus Universitas Hasanuddin
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Editorial
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Dari Pembaca
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial
  • Majalah

Copyright © 2012 - 2024, identitas Unhas - by Rumah Host.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In