Ikatan Mahasiswa Sastra Daerah (IMSAD) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unhas mengadakan kuliah umum. Bertajuk “Unhas sebagai PTN Pengembangan Wacana Kebudayaan Sulawesi Selatan Melalui Studi Sastra Daerah,” kegiatan berlangsung di Gedung Aula Prof Mattulada, Senin (29/8).
Hadir sebagai narasumber, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UH, Prof drg Muhammad Ruslin MKes PhD SpBM(K) menjelaskan peran Unhas dalam mendorong pengembangan kebudayaan lokal di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dalam kesempatannya, Ruslin menjelaskan, Indonesia merupakan negara yang memiliki perbedaan. Di mana perbedaan yang ada harus diterima. Indonesia juga memiliki keberagaman budaya, sehingga terdapat banyak bahasa daerah.
“Kalau dilihat dari segi bahasa, Indonesia begitu luar biasa. Artinya demografi Indonesia sangat luas, di mana butuh suatu penyajian tentang cara untuk reculture budaya kita di Sulsel,” ujar Ruslin.
Ruslin juga menambahkan, dengan delapan bahasa daerah di Sulsel dapat memberikan peluang yang sangat luar biasa. “Banyak orang yang di luar sana ingin mengetahui budaya kita, akan tetapi sangat disayangkan bila kita tidak dapat menyajikannya dengan baik,” katanya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan, peran Unhas sebagai penggerak budaya lokal sangat jelas. Dapat dilihat dari kebijakan prodi dan kurikulum berbasis kebudayaan daerah yang berwawasan budaya bangsa dan bermoral Pancasila. Dari sinkronisasi budaya alur pembelajaran telah diatur dalam peraturan Unhas mengenai kebijakan-kebijakannya.
“Kalau kita lihat, peran perguruan tinggi bertanggung jawab dalam mempertahankan kebudayaan lokal di masing-masing daerah yang ada,” tutur Ruslin.
Ruslin mengatakan, dalam dunia perkuliahan, pendekatan sosial dengan bahasa sangat penting. Bahasa juga sangat berperan dalam berkontribusi menyelesaikan persoalan sosial.
Davino Maulana Rahadian

Discussion about this post