Wakili Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas), Direktur Kemahasiswaan Unhas, Abdullah Sanusi SE MBA PhD hadir dalam kegiatan identalk 2025 Penerbitan Kampus (PK) identitas Unhas. Talkshow yang membahas soal green governance ini merupakan rangkaian Die Natalis ke-51 PK identitas Unhas ini berlangusng di Gedung IPTEKS Unhas, Jumat (19/12).
Dalam sambutannya, Abdullah membahas green governance yang kerap disebut sebagai oksimoron, khususnya saat dikaitkan dengan green mining. Ia menyampaikan, meskipun istilah tersebut terkesan bertentangan, aktivitas pertambangan tetap dibutuhkan dalam kehidupan modern.
“Kalau kita tidak mining, banyak hal yang tidak bisa kita lakukan, termasuk pemerintah tidak bisa membangun jembatan, sekolah, dan lain-lain,” ujarnya.
Ia menjelaskan, pengambilan kebijakan harus mempertimbangkan manfaat dan dampak secara seimbang melalui proses diskusi yang berkelanjutan. Kebijakan tersebut menurutnya, perlu ditata agar hasilnya tidak hanya dinikmati saat ini, tetapi juga generasi yang akan datang.
Kemudian, Abdullah juga menanggapi berbagai persoalan lingkungan yang muncul akibat pengelolaan sumber daya yang tidak tertata. Ia mencontohkan, penebangan pohon dan aktivitas tambang ilegal yang kerap memicu bencana serta menjadi sorotan publik.
Ia juga menyoroti peran Gen Z yang semakin berani menyuarakan pendapat melalui media sosial terkait isu lingkungan dan kebijakan publik. Menurutnya, tuntutan ekonomi dan tuntutan lingkungan masih sulit dipertemukan dan membutuhkan pengelolaan yang matang.
“Kita masih mencari titik temu, karena kalau gagal, tidak sejahtera juga, malah bertengkar terus,” katanya.
Menutup sambutannya, ia berharap diskusi dalam identalk 2025 dapat dikelola dengan baik dan memberi wawasan baru bagi peserta. Ia menyebut kehadiran empat narasumber diharapkan mampu memberikan perspektif teoritis dan praktis di luar materi perkuliahan.
A Devi Juniza L
