Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Kependudukan dan Gender Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar Webinar Gender Talk dengan tema “Kisah Perempuan Merdeka mencerdaskan Masa Depan Bangsa” melalui Zoom Meeting, Kamis (31/08).
Dipandu oleh Ketua Puslitbang Kependudukan dan Gender Unhas, Dr Ir Adriani SSi MSi, webinar ini menghadirkan Dosen Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas, Dr Ir Mardiana E Fakhri MS sebagai narasumber.
Pada kesempatannya, Mardiana memaparkan materi tentang dinamika perempuan pesisir, pergeseran peran menuju kesejahteraan. Topik ini penting untuk dibicarakan karena hal ini berkaitan dengan pemberdayaan perempuan.
“Dasar dari pembicaraan kita tentang perempuan pesisir penting menjadi salah satu contoh karena jumlah penduduk pesisir yang cukup banyak di negara kita,” imbuhnya.
Selain itu yang menarik dari yang menarik dari topik pembahasan ini adalah terjadinya pergeseran peran dan nilai di wilayah pesisir. Secara budaya pembagian peran bagi perempuan pesisir khususnya nelayan berada di darat sehingga dianggap mengelola domestik dan sosial.
“Sedangkan laki-laki itu di ranah ekonomi atau produktif, dalam hal ini menangkap ikan,” ucap Mardiana.
Namun, karena adanya perkembangan dengan faktor alam dan faktor lainnya menyebabkan ketidakpastian pada pendapatan masyarakat pesisir. Hal ini kemudian menjadi kontribusi yang cukup besar dalam kemiskinan Indonesia.
“Mereka mengalami kerentanan dalam ekonomi keluarga sehingga secara bertahap perempuan terlibat untuk menjadi bagian daripada pilar ekonomi keluarga,” tutur Mardiana
Lebih lanjut, Mardiana menyebutkan dari beberapa penelitian menunjukkan kontribusi perempuan dalam keluarga mencapai sekitar 48 persen. Selain itu, di industri olahan juga sebagian besar dikelola oleh perempuan.
“Bukan hanya berbicara kontribusi ekonomi saja, kita juga melihat apakah ada pemberdayaan perempuan ini sudah menghasilkan sistem yang akan meningkatkan kualitas keluarga sebagai pilar utama bangsa,” tutupnya.
Jum Nabillah