Himpunan Mahasiswa Antropologi (HUMAN) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin (Unhas) mengadakan Webinar Studium Generale. Bertemakan “Anthropology in Three Countries: New Zealand, Japan, Indonesia From Student and Academic Life to the Current Issues,” kegiatan berlangsung melalui Zoom Meeting, Senin (17/4).
Menghadirkan pemateri dari Jepang, Tsukiko Myojo MA, Selandia Baru, Imogen Spray MA PhD (Cand) dan perwakilan Indonesia, Andi Batara Al Isra SSos MA.
Pada kesempatannya, Imogen mengungkapkan, perjalanan kolonialisme sangat panjang dalam pembentukan antropologi di Selandia Baru. Di sana penduduk aslinya adalah suku Maori yang merupakan bagian dari Austronesia.
“Lalu dahulu banyak yang datang dari Britania untuk melakukan kolonialisme di Selandia Baru dan isu antropologi pun masih berlanjut disana,” ucap Imogen.
Ia menambahkan, saat ini ada banyak penduduk yang berasal dari Asia dan paling mendominasi berasal dari Korea Selatan, Arab Saudi, dan India terutama di Kota Auckland.
Lebih lanjut, Tsukiko mengatakan, pada akhir abad ke-19, Jepang secara teori dan metodologi banyak dipengaruhi oleh antropologi barat. Sejarah antropologi Jepang sendiri terbagi dalam tiga fase pengembangan.
“Tiga fase dalam antropologi Jepang yaitu foundation period atau akhir abad ke-19 hingga perang dunia kedua, development period atau setelah perang sekitar 1980-an dan the period of criticism and new trend atau dari 1980 hingga sekarang,” jelas wanita yang akrab disapa Kiko itu.
Nabila Rifqah