Universitas Hasanuddin (Unhas) menyelenggarakan Webinar Internasional “Peran Teroris Rezim Ilegal Israel dalam Ketidakstabilan Timur Tengah dan Dunia”. Webinar ini berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting, Selasa (29/10).
Kegiatan ini bekerja sama dengan Konsulat Kebudayaan Republik Islam Iran, UIN Raden Fatah Palembang, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, UIN Ar-Raniry Banda Aceh, dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Duta Besar Republik Islam Iran, Dr Mohammad Boroujerdi hadir menjadi pembicara utama.
Pada kesempatannya, Boroujerdi menjelaskan tindakan rezim Israel yang telah menjajah dan menduduki Palestina lebih 70 tahun. Ia juga menyoroti kebrutalan penjajahan tersebut yang menyebabkan korban jiwa 40.000 orang, serta ratusan ribu warga yang terpaksa mengungsi, termasuk anak-anak dan perempuan.
“Tragedi ini terjadi sementara berbagai lembaga internasional, terutama yang berfokus pada hak asasi manusia, anak-anak, dan perempuan, serta negara-negara Barat tetap diam dan tidak mengambil tindakan untuk mengatasi kebrutalan ini,” tegasnya.
Boroujerdi menekankan bahwa Iran tidak pernah memulai perang atau serangan terhadap negara atau wilayah lain. Ia menyebut, beberapa solusi, seperti ‘two-state solution’ pernah diajukan untuk menyelesaikan konflik ini, namun pihak Israel menolaknya.
“Selama 40 tahun terakhir, Israel selalu menolak solusi dua negara dan terus berusaha menduduki wilayah yang mereka klaim sebagai tanah yang dijanjikan,” paparnya.
Menutup materi, Boroujerdi menyatakan, satu-satunya solusi untuk konflik ini adalah bertahan dan melawan, melancarkan pukulan balasan hingga rezim lawan melemah dan tidak lagi memulai peperangan. Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah dan masyarakat Indonesia atas dukungan mereka terhadap perjuangan ini.
Adrian