Generasi Baru Indonesia (GenBI) Komisariat Uiversitas Hasanuddin (Unhas) gelar Webinar Kesehatan bertema “Keraguan Menjadi Keyakinan: Optimalisasi Vaksinasi Demi Pemulihan Nasional dan Strategi Negara Lain Mengatasi Covid-19”, pukul 09.00 Wita melalui Zoom Meeting, Minggu (10/10).
Hadir sebagai salah satu narasumber, Sekretaris Jenderal PPI Tiongkok 2021-2022, Ibnu Sina Chairul menyampaikan informasi mengenai kebijakan penanganan Covid-19 di Tiongkok.
Ibnu memberitahukan bahwa berdasarkan hasil survey Deep Knowledge Group, Tiongkok merupakan salah satu negara di dunia yang aman dari Covid-19 walau tentu bukan 100 persen.
“Dari data lengkap Deep Knowledge Group, wilayah berdasarkan peringkat keamanan Covid-19, China menduduki posisi ke-7 dimana Cumulative Score 717 sedangkan Indonesia menduduki posisi ke-97 dengan score 450,” jelas Ibnu.
Lebih lanjut, Ibnu menjelaskan poin tertinggi China 172 ada pada Covid-19 Goverenment Efficiency Of Risk Management, begitupun Indonesia tetapi dengan poin 108. Adapun poin selebihnya pada China ada pada Covid-19 Emergency Preparedness 139 poin, Monitoring and Detection 132 poin, Quarantine Efficiency 120 poin, Healthcare Readiness 80 poin, dan Regional Resiliency 74 poin.
Ia menuturkan alasan mengapa efisiensi Pemerintah dalam memanajemen risiko Covid-19 di China mendapat poin 172. “Alasannya karena adanya peningkatan kemajuan pertahanan dan keamanan, mobilisasi dapat dilakukan dengan cepat, struktur pemerintah yang efisiensi, keberlanjutan ekonomi, legislatif yang efisien, dan politik yang stabil,” tutur Ibnu.
Ibnu mengatakan, pengendalian Tiongkok lebih cepat karena adanya kebijakan untuk patuh. Dimana kebijakannya jelas dan tegas, sosialisasinya masif, serta pendidikan yang merata.
“Dalam penanganan Covid-19,Tiongkok menerapkan 3T yang artinya ada, Tracking, Testing, dan Treatment,” ujar Ibnu.
Adapun faktor lain ialah, fasilitas kesehatan yang memadai, tingkat vaksinasi yang cukup tinggi, dan dukungan dari Pemerintah yang kuat.
“Bahkan hanya pemilik green card yang dapat bepergian, wajib melakukan swab PCR sebulan sekali, wajib melakukan kondisi kesehatan melalui aplikasi, dan izin keluar kota yang sangat ketat,” ucap Ibnu
Andi Aulya Valma Basyuni