Koperasi Mahasiswa Teknik (Komtek) 09 Senat Mahasiswa Fakultas Teknik (SMFT) Universitas Hasanuddin (Unhas) mengadakan webinar kewirausahaan dengan tema “The Power of Innovative Entrepreneurship in Digital Era” melalui Zoom Meeting, Minggu (25/02).
Kegiatan menghadirkan Koordinator Pembinaan Anggota Kampus TDA Makassar, Andi Gigatera Halil Makkasau untuk membawakan materi terkait “Idealisme Ide dan Realita Lapangan dalam Berbisnis.”
Pada kesempatannya, Gigatera mengungkap alasannya menitikberatkan ide dan menyandingkannya dengan realita lapangan. Sebab, banyak bisnis yang memiliki value proposition yang unik akan tetapi peminat pasarnya tidak begitu tinggi.
“Misalnya, saya ingin membuat usaha keripik kulit durian. Memang secara value proposition unik bahkan tidak ada saingannya tetapi apakah ada orang yang membeli produk tersebut? Maka dari itu kita perlu melihat terlebih dahulu pasar dan value propositionnya,” ucapnya.
Gigatera melanjutkan, perdebatan dalam menentukan prioritas aspek pasar dan value proposition cukup beragam. Bagi dirinya, ia lebih condong dalam mencari pasarnya terlebih dahulu sebelum menentukan value proposition sebelum memulai usaha.
“Mungkin kita telah mendengar istilah blood ocean yang dimana sebuah produk itu telah banyak bertebaran di pasar sehingga pembedanya sangat kecil, salah satunya usaha keripik pisang. Oleh karena itu, ide dieksekusi dengan perencanaan yang matang,” ungkapnya.
Gigatera menambahkan, jika suatu usaha kita lebih mendahulukan value proposition terlebih dahulu dibandingkan menentukan target pasar suatu usaha, maka kita perlu menyediakan budget, waktu, dan tenaga yang lebih besar dalam mengedukasi masyarakat.
“Salah satu produk yang berhasil dalam mengedukasi customernya ialah produk Pocari Sweat karena ia bisa mengasosiasikan pikiran orang yang berolahraga untuk meminum produk tersebut,” pungkasnya.
Nurfikri