Wakil Rektor IV Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Dr Eng Adi Maulana ST MPhil hadir sebagai pembicara di peresmian Asean (Indonesia)-China Centre of Excellence in Metallurgy and Marine Resources Unhas di Arsjad Rasjid Lecture Theater, Senin (07/07).
Adi membahas berbagai peran Unhas dalam mengupayakan hilirisasi. Hal ini dilakukan untuk mengembangkan potensi metalurgi dan sumber daya kelautan di Indonesia, khususnya di wilayah Indonesia Timur.
Guru Besar Fakultas Teknik itu menyebut, salah satu inovasi yang tengah dikembangkan Unhas ialah Academia Industry Centre. Ia melanjutkan bahwa pusat industri tersebut akan digunakan sebagai wadah untuk menarik industri-industri di Indonesia Timur masuk ke Unhas.
“Academia Industry Centre ini akan berperan sebagai wadah bagi pelaku industri untuk mengenalkan bisnis mereka, dan juga menjadi wadah agar mahasiswa bisa belajar langsung dari perusahaan,” ujarnya.
Menurutnya, posisi Unhas yang saat ini strategis menjadi pertimbangan utama dalam pemilihan lokasi operasional Asean (Indonesia)-China Centre of Excellence.
“Kita adalah penghasil nikel terbesar di dunia dan 70 persen nikel Indonesia itu didatangkan dari Sulawesi. Kita juga merupakan penghasil rumput laut terbesar kedua setelah China, potensi-potensi ini perlu didorong dan difasilitasi,” jelas Adi.
Dosen Teknik Geologi itu juga menekankan kesiapan Unhas untuk berperan dalam upaya hilirisasi dan pemanfaatan potensi Indonesia.
“Unhas siap memanfaatkan fasilitas yang telah tersedia. Dengan menggunakan sumber daya manusia yang ada, kami juga terbuka untuk menerima berbagai kerjasama ke depannya,” terangnya.
Aqifah Naylah Alifya Safar
