Minat baca di kalangan masyarakat Indonesia kian menurun. Hal itu dibuktikan dengan hasil studi, “Most Littered Nation In the World” yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu. Indonesia menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca.
Melihat hal tersebut, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Dr drg A Arsunan Arsin MKes mengeluarkan regulasi terkait pemberian apresiasi, kepada mahasiswa yang aktif dalam dunia literasi. Dalam hal ini, mereka yang pernah menerbitkan tulisan di media sepanjang tahun 2019.
Perihal tersebut tertulis dalam Surat Keputusan (SK) Rektor Unhas yang ditetapkan pada Rabu (2/1) kemarin. Dalam SK itu, mahasiswa yang pernah menerbitkan tulisan di media cetak lokal (Fajar dan Tribun Timur), akan mendapatkan reward dari Unhas berupa uang tunai sebesar Rp 250.000 untuk setiap karya.
Sedangkan untuk media nasional seperti Kompas, Tempo, Gatra, Republika, Bisnis Indonesia, dan Media Indonesia, akan diberikan uang tunai sebesar satu juta rupiah. Untuk mahasiswa yang berhasil menembus media internasional, akan diberikan sebesar 2,5 juta.
Menurut Prof Arsunan, hal ini untuk menumbuhkan kebiasaan literasi di kalangan mahasiswa. Ia menganggap, budaya menulis tidak datang begitu saja melainkan perlu ‘dirangsang’ terlebih dulu.
“Karena saya menganggap budaya menulis tidak muncul begitu saja, harus diberi stimulasi agar bisa terbentuk. Makanya kita usulkan program ini,” ujar Prof Arsunan saat ditemui di ruangannya, Senin (1/4).
“Dengan adanya penghargaan ini, diharapkan mahasiswa bisa berkreasi menulis opini, cerpen, maupun artikel yang dapat dimuat di media cetak, sehingga bisa mendapatkan apresiasi dari Unhas,” tambahnya.
Namun, hal yang perlu diperhatikan untuk mahasiswa ketika mengirim tulisan, adalah memberikan keterangan sebagai mahasiswa Unhas dalam kredit penulisan. Untuk pelaporannya sendiri, mahasiswa harus membuat kliping hasil karya yang pernah dimuat tersebut. Kemudian menyerahkannya ke Biro Administrasi Kemahasiswaan Unhas.
“Saya pikir, orang yang telah terbiasa menulis itu relasinya banyak dan gampang mengeluarkan gagasannya. Marilah melatih diri mulai sekarang, kalau bukan saat ini kapan lagi,” tutupnya.
Wandi Janwar