Universitas Hasanuddin (Unhas) membentuk Pusat disabilitas di bawah naungan Wakil Rektor IV Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan, dan Bisnis, Prof Dr Eng Adi Maulana ST MPhil. Hal tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Rektor Unhas nomor 05613/UN4.1/KEP/2023, Kamis (22/06).
Pusat disabilitas ini dibentuk sebagai salah satu wujud implementasi kampus inklusif. Program kampus inklusif telah dicanangkan oleh Rektor Unhas, Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc sejak awal jabatannya.
Pusat disabilitas ini bertugas untuk meningkatkan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan dalam menangani mahasiswa disabilitas, menyediakan layanan konseling kepada mahasiswa disabilitas, melakukan deteksi dan akses bagi mahasiswa disabilitas.
Lebih lanjut, hadirnya pusat disabilitas memberikan sosialisasi pemahaman kebutuhan khusus dan sistem pendidikan inklusi kepada dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa.
“Diharapkan dengan terbentuknya pusat ini, Unhas menjadi kampus yang ramah terhadap semua golongan, termasuk warga negara yang berkebutuhan khusus,” ujar Prof Adi.
Dengan hadirnya pusat ini, Unhas menjadi salah satu yang terdepan sebagai kampus inklusif di Indonesia, bahkan yang pertama di luar Jawa
“Pusat disabilitas ini akan bekerja sama dengan beberapa stakeholder yang bergerak dalam isu-isu disabilitas, termasuk Yayasan Pergerakan Difabel untuk Kesetaraan (Perdik) Sulawesi Selatan,” ungkap Prof Adi.