Di tengah dinamika dunia yang terus berubah, peran pemuda menjadi semakin krusial. Mereka bukan hanya pewaris masa depan tetapi juga sebagai penggerak perubahan yang dapat memajukan masyarakat.
Pemuda di Indonesia telah menunjukkan potensi besar dalam membawa perubahan positif bagi masyarakat. Tidak hanya sebagai penerus, tetapi juga mampu memberikan solusi kreatif untuk berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa.
Dikenal dengan jargon “Gelorakan Api Pemuda,” Youth Ranger Indonesia (YRI) hadir untuk mewadahi dan memberdayakan potensi anak muda di berbagai daerah. YRI yang dibentuk pada tahun 2018, memiliki visi untuk menyatukan potensi pemuda dari segala bidang dalam satu wadah.
Dalam upaya untuk memperluas cakupan, YRI memutuskan untuk membuka kesempatan dengan membuka berbagai cabang di beberapa provinsi di Indonesia. Sulawesi Selatan (Sulsel) sendiri terpilih menjadi salah satu provinsi tersebut pada tahun 2023 lalu.
Langkah ini diambil untuk memberikan dukungan kepada pemuda di Sulsel agar mereka bisa memberikan kontribusi yang lebih besar bagi masyarakat. Di bawah kepemimpinan Mahasiswi FISIP Unhas, Natasha Jasmine, YRI Sulsel berupaya menghadirkan perubahan positif dan menyediakan platform bagi generasi muda di wilayah tersebut.
“Potensi anak muda dari segala bidang itu perlu ada yang naungi dan perlu ada yang mempelopori. Kami juga merasa bahwa anak-anak di Sulawesi Selatan memerlukan wadah untuk mengembangkan diri mereka, sehingga kehadiran YRI Sulsel menjadi solusi untuk kebutuhan tersebut,” ungkap Tasha.
Sejak didirikan, YRI Sulsel telah berhasil memberikan dampak positif melalui berbagai program yang dijalankannya. Salah satu program unggulannya adalah Makassar Youth Potential Fest.
Acara ini menampilkan pembicara dari berbagai bidang, seperti bisnis, konten kreator, dan penerima beasiswa. Dengan menghadirkan para ahli dan profesional, acara ini bertujuan untuk memberikan akses ke pengetahuan yang dapat membantu pemuda di Sulawesi Selatan dalam mengembangkan karir dan potensi pribadi mereka.
YRI Sulsel juga melaksanakan program Rangers Care. Program ini melibatkan anggota YRI Sulsel dalam kunjungan ke panti asuhan untuk bermain dan belajar bersama anak-anak di sana. Program ini memberikan pengalaman positif dan dukungan emosional kepada anak-anak yang kurang beruntung, serta mengajarkan nilai-nilai kepedulian dan empati kepada para anggota YRI Sulsel.
Beberapa waktu lalu, YRI Sulsel telah melaksanakan rapat kerja untuk kepengurusan batch 2, program-program yang dirancang pun tak kalah menarik dari sebelumnya. Salah satu program kerja terbaru yang diperkenalkan adalah “Ranger Inspiring”. Dalam program ini, YRI Sulsel akan mengumpulkan dan mempublikasikan cerita-cerita inspiratif dari para ranger untuk di unggah di akun media sosial YRI Sulsel.
Salah satu keunggulan YRI Sulsel adalah keterlibatan penuh pemuda dalam setiap tahap perencanaan dan pelaksanaan program. Dengan rentang usia anggota yang berkisar antara 18 hingga 24 tahun, setiap program yang dirancang dan dilaksanakan sepenuhnya dilakukan oleh pemuda dan untuk pemuda.
Hal ini memastikan bahwa kebutuhan dan aspirasi anggota dapat dipenuhi secara efektif. Pendekatan ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi pemuda untuk berkontribusi, tetapi juga memastikan bahwa program-program yang dilaksanakan benar-benar relevan dan bermanfaat bagi mereka.
“Seluruh proses, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan program kerja, sepenuhnya dilakukan oleh pemuda. Jadi, dari pemuda, untuk pemuda,” jelas Tasha.
Dalam hal keanggotaan dan kepengurusan, YRI Sulsel mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh YRI pusat. Anggota yang ingin bergabung harus mendaftar melalui pusat sebagai ranger. Sedangkan untuk menjadi pengurus di YRI regional, terdapat proses rekrutmen yang melibatkan tahap seleksi.
Namun, menjadi anggota ranger terbuka bagi siapa saja yang berminat. Sistem ini memastikan bahwa hanya orang-orang yang benar-benar berkomitmen yang dapat memegang posisi kepengurusan.
Sebagai organisasi yang terbilang masih baru, YRI Sulsel menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam hal hubungan antar anggota, baik yang berada di Makassar maupun di luar Makassar. Namun, tantangan ini tidak menghalangi semangat anggota YRI Sulsel untuk menjalankan program kerja mereka dengan sebaik mungkin.
“Tantangan yang kami hadapi adalah bagian dari proses pembelajaran yang berharga. Kami yakin, dengan kerja keras dan kerjasama, YRI Sulsel akan terus tumbuh dan memberikan dampak positif,” ucap Tasha.
Natasha juga berharap, ke depannya, YRI Sulsel bisa terus memberdayakan pemuda dan meningkatkan kontribusi mereka kepada masyarakat. Dengan terus fokus pada dukungan dan pemberdayaan, diharapkan pemuda pemudi di Sulawesi Selatan bisa lebih sadar akan potensi mereka dan aktif dalam kemajuan bangsa.
“Sebagai bagian dari YRI Sulsel, saya merasa bangga melihat semangat dan dedikasi para pemuda di sini. Kami berkomitmen untuk terus mendukung dan memberdayakan mereka melalui berbagai program yang bermanfaat,” tutupnya.
Athaya Najibah Alatas