Mahasiswa Fakultas Pertanian Unhas menciptakan alat pengusir hama burung bernama “ALI ABU”. Alat tersebut menggunakan sensor cerdas sebagai solusi untuk menekan serangan hama burung di lahan persawahan.
Mereka adalah Ayu, Muhammad Rinaldi, dan Muhammad Hidayatullah Pratama Sultan. Ketiganya berhasil mendapat pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) di bawah bimbingan Dosen Fakultas Pertanian, Muhammad Tahir Sapsal.
Ayu sebagai salah seorang anggota tim mengatakan, ide untuk menciptakan alat tersebut terinspirasi dari persoalan yang dihadapi para petani, yakni gangguan hama burung saat bulir padi mulai muncul hingga masa panen.
“Munculnya hama burung sangat meresahkan para petani, karena jumlahnya yang sangat banyak mempengaruhi produktivitas padi. Maka dari itu kami berpikir untuk membuat inovasi tersebut,” katanya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, pada umumnya para petani menggunakan metode konvensional seperti pemasangan tali, yang digantungkan tas kresek di area persawahan, kemudian diikat pada satu titik.
Namun, metode ini masih kurang efektif karena memerlukan media untuk menggerakan tali, sehingga hasil yang diperoleh tidak produktif. Para petani juga harus menunggu hingga sore hari di lahan untuk menghindari serangan hama burung.
“Melihat kondisi tersebut, kami bertiga menciptakan alat pengusir hama burung yang berbasis sensor cerdas sebagai solusi atas masalah yang dihadapi petani,” tuturnya.
Perangkat yang mereka buat dilengkapi dengan sensor image yang berfungsi untuk mendeteksi objek (burung). Ketika objek telah terdeteksi maka alat tersebut akan bergerak secara otomatis.
“Kami berharap dengan adanya alat ini, dapat membantu para petani terutama dalam mengusir hama burung, agar dapat meningkatkan produktivitas padi mereka,” tutup Ayu.
Citizen Reporter