Ribuan mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Merah Peduli Rakyat (Agraria), melakukan aksi untuk menuntut berbagai Revisi Undang-Undang (RUU). Di titik pusat aksi, Gedung DPRD Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), ribuan mahasiswa ini menyuarakan keresahan mereka, Selasa (24/9).
Sejak pukul 10.54 Wita, para mahasiswa Agraria berkumpul di Tugu Tridharma Unhas. Mereka kemudian melakukan longmarch menuju titik aksi melewati jalan Perintis Kemerdekaan.
Kemudian pada pukul 11.04 Wita, mereka akhirnya tiba di depan Pintu 1 Unhas, lalu berjalan kaki dan menyimpul merapikan barisan sambil bernyanyi lagu andalan, “simpul, simpul, simpul yang kuat, simpul yang kuat sekarang juga”. Selain itu, menurut pantauan identitas, beberapa dari mereka juga menumpangi truk dan mobil pick up yang lewat.
Ketika jam menujukkan pukul 13.14 Wita, mereka telah tiba di depan Kantor Gubernur Sulsel. Di sana mereka merapikan kembali barisan longmarch. Sepanjang Jalan Perintis itu pula masyarakat yang menyaksikan aksi memberikan air mineral secara cuma-cuma.
Setibanya di depan Gedung Graha Pena Makassar, mahasiswa Agraria kembali menegaskan kepada massa bahwa ini adalah aksi damai. Tepat di depan fly over, mahasiswa dari berbagai universitas Makassar terkena tembakan gas air mata yang disemburkan aparat.
Tak lama kemudian, mahasiswa Agraria kembali ditembaki gas air mata sebanyak tiga kali. Namun mereka tetap bertahan sambil membalikkan badan menahan perihnya gas air mata.
Tepat pukul 14.15 Wita, beberapa mahasiswa Agraria menuju kolong fly over melihat barikade polisi. Beberapa aparat kemudian memberikan peringatan kepada mahasiswa sambil berteriak, “kami atas nama kepolisian meminta aksi massa membubarkan diri, atas nama undang-undang kami akan membubarkan kalian secara paksa”.
Pada pukul 15.20 Wita, aliansi masyarakat sipil yang sebelumnya telah melakukan konsolidasi dengan mahasiswa Agraria Unhas, berjalan bersama menuju gedung DPRD Sulsel. Mereka menyampaikan orasi tuntutannya dan merengsek masuk bersama mahasiswa se-Makassar dengan mendorong pagar gedung tersebut.
Seluruh mahasiswa yang berhasil merengsek masuk ditembaki gas air mata dan saling lempar batu dengan aparat. Massa pun berhamburan menyelamatkan diri. Di dalam Rumah Sakit Awal Bross, enam orang mahasiswa mengalami luka-luka dan tak sadarkan diri. Dua di antaranya mahasiswi Unhas yang pingsan akibat gas air mata, dan tiga lainnya adalah mahasiswa STIEM Bongaya. Sementara satunya lagi merupakan mahasiswa UNM yang terluka di kaki akibat menginjak beling.
Pada pukul 18.19 Wita mahasiswa kembali ke jalan. Hal itu dikarenakan mahasiswa Agraria masih bertahan akibat 208 mahasiswa se-Makassar ditahan di dalam Gedung PRD oleh aparat polisi.
Setelah aliansi masyarakat sipil dan mahasiswa Agraria berdialog dengan aparat, 208 mahaiswa itu di lepas satu persatu. Kemudian mahasiswa Agrarian pun kembali ke kapus dan rumah masing masing.
Rir