“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian,” –Pramoedya Ananta Toer.
Itulah sepenggal kalimat yang digaungkan sastrawan Indonesia fenomenal tersebut. Kalimat ini dapat menjadi motivasi bagi siapa pun yang ingin menulis. Tak terkecuali mahasiswa.
Ada begitu banyak wadah untuk mengasah keterampilan menulis di kampus. Salah satunya, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Penalaran dan Penulisan Karya Ilmiah Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (LP2KI). Organisasi yang terbentuk 12 tahun lalu ini diprakarsai tujuh mahasiswa Fakultas Hukum Unhas. Mereka adalah Resha Agriansyah, Wardany Rizkianty, Sari Damayanti, Habibi, Muh Solihin S, Rafika Fakhruddin, dan Jusstika Puspa Sari.
“Saat itu memang belum ada organisasi yang mewadahi pengembangan penalaran dan penulisan ilmiah khususnya di Fakultas Hukum. Sehingga dibentuklah organisasi ini sebagai wadah bagi mahasiswa yang memliki bakat, kreativitas dan keinginan dalam penelitian dan penulisan karya ilmiah,” kata Ketua Umum LP2KI periode 2018-2019, Rizqa beberapa waktu lalu.
UKM LP2KI FH-UH ini mempunyai visi sebagai wadah untuk melahirkan penulis karya ilmiah yang dapat dipercaya, berwawasan luas, memiliki kepedulian kepada bangsa, kreatif, inovatif, dan berprestasi. Adapun misinya ialah mengembangkan kegiatan penalaran, penelitian, dan penulisan ilmiah.
Selain itu, UKM LP2KI ini aktif di bidang kompetisi. Sebab LP2KI merupakan bagian dari Ikatan Mahasiswa Penulis Hukum Indonesia yang aktif menyelenggarakan kompetisi maupun mengikuti kompetisi, seperti Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa Nasional (Kertas). Kegiatan lain yang diselenggarakan UKM LP2KI ini adalah menerbitkan jurnal ilmiah.
Saat ini sudah ada dua jurnal yang diterbitkan yakni Jurnal Mahkamah dan Jurnal Legislatif, yang kini memasuki edisi ketiga. Sebulan sekali, mereka juga mengadakan diskusi soal isu hukum yang sedang banyak diperbincangkan.
“Jadi LP2KI itu aktif juga di bidang kompetisi. Kompetisinya itu namanya Kertas dan telah enam kali diselenggarakan,” jelas Rizqa.
Tak hanya kompetisi Kertas, para anggota LP2KI ini telah sering mengikuti kompetisi tingkat nasional, seperti kompetisi Law Fair untuk Hukum di Universitas Indonesia. Kompetisi lainnya ialah lomba hukum karya tulis dan Legislatif Drafting, Bisnis LAW Competition, Airlangga Law Competition, Universitas Islam Indonesia Law Fair, Brawijaya Law Fair, Diponegoro Law Fair dan semua kompetisi Law Fair pernah diikuti oleh UKM LP2KI.
Selain kompetisi, Rizqa juga menjelaskan beberapa tahapan perekrutan anggota baru. Di antaranya Mengenal dan Mendalami (Medali) dan magang.
“Jadi anggota baru yang ingin bergabung harus melalui proses Penerimaan Anggota (Pena). Pada tahap pemagangan, mereka belajar penulisan materi-materi tentang Karya Tulis Ilmiah dan terakhir itu Latihan Kepemimpinan,” ucap Rizqa.
Lebih lanjut, perempuan yang ditemui di Gazebo FH ini menjelaskan, LP2KI juga memiliki Sekolah Kepenulisan. Fokus materi yang diajarkan kepada anggotanya yakni legal opinion, legislative drafting, dan konstitusional drafting. Ia juga berharap agar segala hal yang telah mereka kerjakan dapat lebih baik kedepannya.
Usman Salam