“Engkau sarjana muda, resah mencari kerja, mengandalkan ijazahmu, empat tahun lamanya bergelut dengan buku tuk jamin masa depan.”
Penggalan lagu Sarjana Muda ciptaan Iwan Fals tersebut sangat relevan dengan nasib wisudawan sekarang. Setelah menerima selembar ijazah, mereka mendapat embel-embel baru di belakang nama. Selanjutnya, alumni dihadapkan dengan sebuah pilihan. Mau lanjut studi, cari kerja, bangun bisnis, buat gerakan sosial atau menjadi pengangguran. Sulitnya persaingan di dunia kerja terkadang membuat opsi terakhir jadi nasib alumni.
Unhas sendiri telah memproduksi sarjana sebanyak 5.879 orang, terhitung sejak Maret sampai Desember 2020, 30,3% menganggur, 24,2 kerja kontrak, 15,7 % lanjut pendidikan, 12,5% berwirausaha, 5,6% pekerja tetap dan selebihnya sedang mengasah skill seperti mengikuti kursus bahasa.
Dari survei tersebut, Masa pandemi Covid-19 ternyata menambah tantangan alumni. Kepala Sub Direktorat Alumni dan Penyiapan Karir (DAPK), Dr A Amidah Amrawaty SPt MSi menyampaikan para lulusan tidak harus berkecil hati karena banyaknya saingan dalam mencari kerja. Tertapi, terus berusaha mencari kesempatan lain.
“Selama Covid-19 ini perusahaan yang mencari tenaga kerja memang sangat menurun. Tapi jangan berkecil hati, kita bisa memanfaatkan kesempatan apa saja yang muncul. Sekarang itu, dunia sudah mengarah ke digital. Kita bisa membuat bisnis dengan memanfaatkan itu,” ujarnya, Jumat (15/1).
Dosen Fakultas Peternakan ini melanjutkan, DAPK memiliki berbagai program menyiapkan alumni sebelum terjun ke dunia kerja, seperti Hasanuddin Career Program (HCP), Career Expo, Career Clinic dan lain-lain. Program ini dikhususkan untuk mengasah kemampuan berbicara di depan umum (public speaking). Tak hanya itu, juga ada materi cara membuat Curiculum Vitae (CV) dan simulasi TOEFL.
Di sisi lain, mahasiswa juga diajarkan bagaimana memanfaatkan sosial media untuk mempublikasikan kegiatan yang positif. Lewat materi Personal Branding, mereka diajar cara menggunakan LinkedIn, platform untuk mencari pekerjaan.
BACA JUGA : Nestapa ‘Sarjana Covid-19’ di Dunia Kerja
DAPK Unhas juga mendukung mahasiswa dan alumni yang ingin menjadi wirausaha. Melalui kerjasama dengan Gojek, para pebisnis ini bisa menjadi super partner. Keuntungannya, produk kuliner mereka dipromosikan di beranda aplikasi dan kemungkinan gerainya lebih mudah ditemukan.
Setiap tahun, DAPK juga memantau aktivitas alumninya. Lewat program Tracer Study, alumni disurvei agar bisa menekan jumlah pengangguran. Amidah menambahkan pihaknya juga terus menghubungi perusahaan yang sedang membuka perekrutan dan memberikan informasi kepada alumni melalui akun sosial media DAPK.
“Kalau misalnya dua sampai tiga tahun itu tidak bekerja, kami punya rencana program menghubungi mereka dan menanyakan apa penyebab mereka tidak bekerja. Kami akan bantu dengan penyebaran informasi lowongan kerja kepada alumni,” ucapnya.
Fenomena pemutusan hubungan kerja dan bertambahnya lulusan juga diperhatikan oleh Kasubag Pengembangan Sumber Daya Manusia PT Perkebunan Nusantara (PN) XIV, Galih Ariprayugo. Galih mengungkapkan HRD sebuah perusahaan tidak hanya mempertimbangkan pengalaman semata. Bisa jadi fresh graduate kalah bersaing dengan pelamar berpengalaman saat mendaftar di posisi yang sama. Namun, tidak menutup kemungkinan bila alumni tanpa pengalaman ini yang lolos. Semuanya bergantung pada kemampuansaat wawancara daring.
“Di tahap wawancara itu akan kelihatan jelas siapa yang cocok dengan suatu posisi. Nah tidak semua orang memiliki kemampuan wawancara daring. Ada yang tidak benar-benar mempersiapkan diri dengan baik, gesture bicara yang kaku dan eye contactnya terkadang tidak dapat. Hal ini sering terjadi pada lulusan baru,” jelasnya.
Oleh karena itu, lulusan baru sebaiknya menambah potensi diri. Galih meneruskan, pengembangan potensi bisa didapat dengan cara mengkuti training online atau sertifkasi yang sekarang makin bertebaran. Jadi selama Work From Home (WFH), mahasiswa tetap memiliki kesempatan mengembangkan potensi.
“Sekarang itu kan online training bertebaran di mana- mana. Pokoknya banyak sekali platform menyediakan proses pengembangan diri buat teman- teman. Nah selama WFHkan teman- teman punya banyak waktu luang nih, sebaiknya dimanfaatkan untuk melatih kemampuan baru,” tutup Galih.
Tim laput
Koordinator : Irmalasari
Anggota
1. Anisa Luthfia Basri
2.Annur Nadia F Denanda
3. Nadhira Noor R sidiki
4. Risman Amala Fitrah