Dalam rangka upacara Penerimaan Jabatan Profesor Bidang Fisika pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Unhas menyelenggarakan Rapat Paripurna Senat Akademik. Bertempat di Ruang Senat Akademik Unhas, Kampus Tamalanrea, kegiatan itu juga disiarkan melalui live YouTube, Senin (22/3).
Prosesi pengukuhan turut dihadiri Rektor Unhas, para Wakil Rektor, Sekretaris Universitas, Ketua, Sekretaris dan anggota Senat Akademik, Dewan Professor, Majelis Wali Amanat, serta tamu undangan terbatas dari keluarga profesor yang dikukuhkan. Adapun ketiga profesor yang dikukuhkan antara lain Guru Besar Unhas ke-417 di bidang Fisika Instrumental, Prof Dr Arifin MT, Guru Besar Unhas ke-418 bidang Ilmu Fisika Radiasi, Prof Dr Sri Suryani DEA, dan Guru Besar ke-419 dalam bidang Fisika Semikonduktor, Prof Paulus Lobo Gareso MSc PhD.
Pada pidato pengukuhannya, Arifin menjelaskan penelitian ilmiah terkait pengembangan sensor berbasis serat optik. Hal itu ditujukan untuk meningkatkan daya saing dalam teknologi instrumental.
“Kebutuhan instrumentasi sektor untuk aplikasi lingkungan, kesehatan, struktur dan industri di seluruh dunia semakin meningkat. Lebih lanjut, instrumentasi sensor yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan tersebut adalah sensor berbasis serat optik,” ungkap Arifin.
Sensor itu bahkan memiliki kinerja unggul, seperti halnya akurasi yang dapat diandalkan, sensitivitas tinggi, mudah dibuat, biaya murah hingga kemampuan pengukuran beberapa parameter secara simultan. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan Suryani, dirinya mempertautkan radiasi dan lingkungan
Bila radiasi dan lingkungan dipertautkan, maka efek positif dan negatif akan dihadapi. Efek positif, yakni pemanfaatan daya tembus radiasi yang besar sehingga dapat digunakan untuk mendeteksi kelainan ataupun gangguan pada organ tubuh dalam pada bidang kesehatan.
“Tidak hanya itu, energinya yang besar dapat dimanfaatkan di industri PLTN. Demikian pula pada bidang pengelolaan limbah cair dan desinfeksi udara,” jelas Suryani.
Selanjutnya, Paulus mengambil alih perhatian dengan penjelasan tentang metode kuantum interdifusi ntuk modifikasi pita energi pada material semikonduktor”. Pemanfaatan metode kuantum interdifusi sendiri dapat mengubah karakteristik material semikonduktor.
“Contohnya, pita energi yang mampu berubah setelah terjadi proses interdifusi antar atom-atom pada aktif layer dan daerah penghalang. Proses pengembangan terus dilakukan dengan fokus pada aplikasi semikonduktor pada bidang nanomaterial, komposit dan sel surya.
Di sisi lain, pengembangan nanomaterial difokuskan pada pemanfaatannya sebagai absorban yang bermanfaat pada pemurnian air bidang industri yang menghasilkan limbah cair berbahaya
M211