Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Bahasa Unhas merupakan salah satu unit layanan pelatihan, tes, terjemahan, dan kursus bahasa yang ada di lingkungan Unhas. Layanan tersebut tidak hanya disiapkan untuk internal Unhas tetapi juga kepada masyarakat luas.
Namun, tahukah kamu? Kini Pusat Bahasa (PB) Unhas berusia 51 tahun. Didirikan pada tahun 1970 oleh Direktur Pusat Bahasa, Prof Dr Husen Abbas M A. Kala itu, PB bersifat non-struktural dibawah naungan Fakultas Sastra (Sekarang Fakultas Ilmu Budaya). PB awalnya bertempat di Jalan Sunu, Kampus Baraya. Dulu tidak seluas dan senyaman sekarang, gedung laboratoriumnya bahkan pernah dijadikan gudang beras.
Berdasarkan Bundel identitas tahun 1991, PB didirikan untuk meningkatkan mutu bahasa inggris mahasiswa, dosen dan pegawai. Dalam menjalankan peranya, Husen Abbas dibantu oleh lima asisten, di antaranya yakni Asisten Direktur Administrasi bertugas mengkoordinir, kegiatan administrasi dan tata usaha, Asisten Direktur Internal Course bertugas mengelola kursus di luar Unhas, Teaching Staff bertugas mengkoordinir proses belajar mengajar dan pengadaan tenaga edukatif, serta Asisten Language Lab and Management bertanggung jawab terhadap laboratorium Pusat Bahasa.
PB memiliki program unggulan yakni Blocking System untuk mahasiswa Sastra Inggris selama dua semester dengan minimal daftar. Sistem ini mulai diterapkan pada tahun 1986, kerja sama antara Pusat Bahasa dan Fakultas Ilmu Budaya.
Beberapa kendala juga pernah dihadapi Pusat Bahasa, salah satunya peserta kursus berasal dari berbagai fakultas. Sehingga menyulitkan tim Pusat Bahasa untuk menentukan waktu yang tepat memulai kursus, terlebih kurangnya Sumber Daya Manusia.
Dilansir dari bundel identitas edisi akhir agustus 2015, hal serupa kembali terjadi setelah lebih dari 20 tahun berjalan. Beberapa kekeliruan terjemahan dalam abstrak, seperti kata irrigation flow yang seharusnya furrow irrigation, dan distance sensing yang seharusnya remote sensing. Hal ini terjadi akibat kurangnya SDM yang ahli dalam bidang tertentu.
Menurut Direktur Pascasarjana, kala itu Prof Dr Syamsul Bahri Dh MS menyatakan perlu dibentuk tim untuk setiap disiplin ilmu, “Harus ada rekrutmen dari berbagai bidang ilmu yang tahu bahasa dibidangnya karena yang ahli bahasa inggris belum tentu ahli bahasa inggris dibidang lain,” tuturnya.
Sehingga saat itu, M Syarif Badaruddin menyarankan untuk membentuk kelompok, berjumlah 20 orang sebagai syarat dilaksanakannya kursus.
Kini, PB berpindah ke Tamalanrea di samping Gedung Rektorat Unhas. Kepala UPT PB, Dra Herawaty M Hum M A Ph D mengatakan tidak banyak perubahan yang terjadi, sejatinya Pusat Bahasa didirikan untuk akademika Unhas atau dari luar untuk menggembangkan kemampuan bahasa inggrinya.
Dari segi manajemen belajar PB tetap menerapkan aturan jumlah peserta. Tapi itu tidak menjadi permasalahan yang terjadi sebelunya, lantaran banyaknya pemintaan kursus maka kelas atau proses pembelajaran berlangsung cepat.
“Kami menetapkan waktunya, jadi kalau ada yang mau kursus tinggal lihat saja di jadwal yang bisa disesuaikan dengan waktu luangnya,” ucap Dosen Bahasa Inggris itu, Rabu (17/2/2020).
Selanjutnya, Herawaty menceritakan PB tidak hanya menyediakan kursus bahasa inggris, tapi juga bahasa Indonesia bagi penutur asing dan bahasa lain seperti bahasa Jepang, Prancis, dan Arab. Memberikan tes kepada dosen dan mahasiswa kelas internasional. Selan itu juga, ada kursus khusus bagi mahasiswa afirmasi atau penerima beasiswa LPDP yang dituntut sebelum mendaftarkan diri sebagai mahasiswa strata dua. Selain itu juga dilakukan berbagai kegiatan pengabdian, misalnya pemahaman mengenai Toelf dan tawaran kursus di Pusat Bahasa.
Penulis : Nur Ainun Afiah
Editor : Santi Kartini