“Saya hanya bermimpi, matematika semakin berkembang di Indonesia pada suatu saat nanti,”
Seorang Matematikawan asal Indonesia, Prof Dr Hendra Gunawan PhD dikenal dengan cintanya kepada matematika. Perasaan ini bersemi sejak ia masih duduk di bangku sekolah dasar.
Prof Hendra telah menemukan puluhan rumus dalam bentuk dalil atau pernyataan, salah satunya rumus ‘sudut antara dua subruang’. Bahkan, rumus ini sudah dirujuk oleh ilmuwan kelas dunia di bidang biokimia, fisika, grafika computer, optimasi, dan vehicular technology.
Dalam perjalanannya, Prof Hendra menulis 29 makalah dalam area analisis fourier, 30 dalam area analisis fungsional, dan 14 dalam area lainnya. Sebanyak 52 diantaranya dipublikasikan dalam jurnal internasional. Inilah yang mengantarnya sebagai matematikawan paling produktif di Indonesia, dibuktikan oleh diraihnya penghargaan Habibie Award di tahun 2016 silam.
Pada 1988, Prof Hendra diterima sebagai dosen ITB setelah menyelesaikan pendidikan sarjananya. Di tahun yang sama, ia melaksanakan tugas belajar ke University of New South Wales, Sydney, Australia. Karena mendapatkan prestasi yang baik, ia di transfer dari program magister ke program doctor dengan beasiswa. Saat usianya menginjak 41 tahun pada 2006, ia diangkat menjadi Guru Besar di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ITB.
Beberapa karyanya dibukukan dan diterbitkan oleh ITB Press, seperti Bermatematika Bukan Sekedar Berhitung, Analisis Fourier dan Wavelet, serta Menuju Tak Terhingga. Ia juga terlibat dalam menyusun kurikulum matematika sekolah dan penjaminan mutu soal ujian nasional matematika.
Pria Kelahiran Bandung ini sangat aktif dalam memperkenalkan dan memberikan edukasi bagi khalayak umum mengenai pentingnya matematika. Menurutnya, matematika adalah tentang mengasah logika, nalar, dan imajinasi.
Di tengah kesibukannya sebagai dosen, ia mendedikasikan dirinya pada hak pendidikan anak dengan membuat blog, yaitu anakbertanya.com. Blog tersebut diperuntukkan bagi anak-anak yang ingin bertanya segala hal tentang matematika. Selain itu, blog lainnya yaitu bermatematika.net yang berisi riset, makalah, materi kuliah, dan istilah-istilah dalam matematika.
Dedikasinya dalam membuat tulisan mengenai pendidikan pada websitenya mengantarkannya meraih Anugerah Komunikasi Indonesia kategori Pegiat Komunikasi Publik Bidang Komunikasi Pendidikan yang diberikan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.
Tak hanya dalam tulisan, sejak 2013 Prof Hendra juga memiliki kanal YouTube yang berisi penjelasan mengenai matematika. Tak jarang, ia mengupload video saat mengajar para mahasiswanya. Hingga saat ini, ia memiliki 6,48 ribu subscribers dan telah mengunggah 775 video.
Pribadi yang suka bercanda dan cara mengajar membuat ia disenangi oleh para mahasiswa. Jika budayawan sering diasosiasikan dengan ilmu sosial, maka Prof Hendra Gunawan adalah budayawan matematika, yang dengan rendah hati bersedia hadir di kafe-kafe kopi untuk berceramah tentang budaya bernalar. Ia seakan menepis stigma elitis seorang guru besar dan peneliti berkaliber internasional dari institut terkemuka.
Ia mengatakan, kemampuan matematika itu seperti kesaktian dalam melihat hantu, asyik bermain di sana, dan berusaha menceritakan penglihatannya kepada orang lain. Namun bedanya, kemampuan melihat hantu matematika ini dapat diasah, tanpa perlu bertapa atau kecerdasan berlebih.
Hingga saat ini, ia masih bermain-main bersama hantu matematikanya sambil berusaha membuat orang lain untuk ikut melihatnya.
Achmad Ghiffary M