Mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Unhas angkatan 2021, Virendy Marjefy Wehantouw dilaporkan meninggal dunia saat mengikuti Diksar Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) 09 FT Unhas, Jumat (13/1).
Kejadian ini bermula saat Virendy bersama kawan – kawannya sedang berjalan melintasi kampung – kampung di Jalur Maros-Malino, Kabupaten Maros.
Ketua Umum Mapala 09, Ibrahim, menyebutkan tragedi tersebut terjadi pada Jumat pukul 20.40 Wita. Dalam perjalanan itu, almarhum mengeluh kelelahan dan dibiarkan beristirahat. Setelah merasa lebih baik, mereka melanjutkan perjalanan, tetapi langkah kaki Virendy kian melambat dan mulai berhalusinasi.
“Tiba sekitar pukul 22.00 Wita, mulai berhalusinasi. Ditanya A, dia jawab B begitu. Pada saat itu Virendy tidak demam. Memang dia hanya mengeluh kecapaian,” terangnya Sabtu (14/1).
Sementara menenangkan peserta lainnya, Ibrahim ditugaskan mencari motor untuk membantu evakuasi ke kampung sebelumnya.
“Saat motor sudah sampai, Virendy yang siap diangkat naik motor tiba-tiba saja kembali pucat. Panitia pun memilih untuk membaringkannya lagi,” ungkap Ketua Mapala tersebut.
Ibrahim pun menerangkan selama proses evakuasi berlangsung nyawa Virendy tak sempat tertolong sehingga meninggal dunia sekitar pukul 23.00 Wita di Tompobulu.
Setelah kejadian tersebut, panitia mempersiapkan kepulangan peserta lainnya. Sedangkan Virendy sendiri dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Grestelina. “Kami membawanya ke Grestelina supaya bisa dicek lebih lanjut. Kalau di Puskesmas, kami kurang yakin fasilitasnya memadai,” tutur Ibrahim.
Sementara itu, ibu Viren yang mendapat telepon untuk segera ke RS sempat bingung. Hal ini karena ia beranggapan bahwa anaknya tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya.
Mengetahui kondisi tersebut, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Unhas, Supratman SS MSc PhD menyebutkan akan ada tindak lanjut dari Unhas untuk kasus ini.
“Investigasi akan dilakukan pihak Komisi Disiplin Fakultas Teknik. Rencananya hari Senin,” ujar Supratman.
MYB