Universitas Hasanuddin (Unhas) bekerja sama dengan Universitas Islam Makassar (UIM) melakukan Sosialisasi dan Pelatihan Produksi Otak-otak Bakso dan Nugget Berbasis Surimi Ikan. Kegiatan ini ditujukan untuk Kelompok Usaha Baji Ati dan Paraaditte di Kepulauan Selayar, Sabtu-Minggu (14-15/10).
Pelatihan ini merupakan rangkaian Program Kosa Bangsa 2023 yang memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di daerah terpencil guna meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Adapun tim pelaksana berasal dari Dosen UIM yang diketuai oleh Dr Ir Syamsul Rahman STP MSi dengan anggota Sitti Fauziah Noer SSi MKes Apt dan Syarifuddin Baco SKom MT.
Sementara tim pendamping dari Dosen Unhas dipimpin Prof Dr Meta Mahendradatta dengan beranggotakan Prof Dr Abu Bakar Tawali dan Dr Muhammad Asfar STP MSi.
Selama pelatihan, dua kelompok usaha tersebut mendapat bimbingan tentang cara pengembangan produk, pengemasan, pemasaran melalui media sosial, perizinan usaha, hingga cara mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Hasil kegiatan menunjukkan Kelompok Usaha Baji Ati berhasil meningkatkan kualitas produk otak-otak dengan menggunakan bahan baku ikan segar yang diproses menjadi surimi. Kelompok Usaha Paraaditte juga berhasil mengembangkan produk baru, berupa bakso dan nugget berbasis surimi ikan.
“Selain dosen, kegiatan ini juga melibatkan tiga mahasiswa agar mendapat pengalaman tentang proses produksi usaha berbasis surimi ikan. Mereka juga berkesempatan berinteraksi dengan masyarakat dan mengenal budaya Selayar,” kata Aswar, anggota tim pendamping Unhas.
Aswar menuturkan, pelatihan ini dapat berkontribusi memperkuat pilar Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, yaitu tercapainya pertumbuhan ekonomi berkualitas melalui keberlanjutan peluang kerja dan usaha, inovasi, industri inklusif, infrastruktur memadai, energi bersih yang terjangkau dan didukung kemitraan.
“Kegiatan ini juga berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) ke-3 ( Kehidupan Sehat dan Sejahtera), SDGs ke-8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dan SDGs ke-9 (Industri, Inovasi dan Infrastruktur),” pungkasnya.
Miftahul Janna