Mendengar nama Joko Anwar, mungkin pikiran kita langsung terbayang film horor atau supernatural produksi khasnya. Setelah sukses dengan film sekuel Pengabdi Setan dan Siksa Kubur yang baru tayang April lalu, sutradara beken ini kembali dengan serial terbarunya yang yang menggabungkan elemen supranatural dan realitas sosial-politik Indonesia dalam sebuah sajian yang segar. Ia mengemas kisah tersebut dalam sebuah serial bergenre drama, horor, misteri, dan science-fiction (sci-fi) berjudul Nightmares and Daydreams.
Secara eksklusif tayang di Netflix pada Juni 2024, Nightmares and Daydreams mengemas fenomena-fenomena supranatural dan fiksi dalam kumpulan tujuh cerita yang saling terhubung. Dengan mengangkat cerita kejadian ajaib yang dekat dengan keseharian serta sudut pandang yang digunakan melalui orang biasa, membuat kita akan sangat relate dengan cerita dan latar belakang pemeran utama di setiap episode.
Uniknya, karakter utama di setiap episode Nightmares and Daydreams yang harus menghadapi sebuah malapetaka yang nantinya akan disatukan dalam satu nasib bagi kelangsungan umat manusia. Serial ini juga disajikan dengan plot waktu yang berbeda-beda dan disusun secara acak dari tahun 1985 hingga 2024.
Dengan demikian, hal yang berbeda di setiap episodenya akan menjadi hook untuk membuat penonton semakin penasaran tentang kejadian apa lagi yang akan terjadi selanjutnya. Jika sobat iden ingin menonton dengan suasana yang berbeda, maka mulailah tonton sesuai dengan urutan tahunnya, dari episode 4 The Encounter (1985), episode 5 The Other Side (1997), episode 1 The Old House (2015), episode 3 The Poems and Pain (2022), episode 6 Hypnotized (2022), episode 7 P.O Box (2024), dan terakhir episode 2 The Orphan (2024).
Serial ini memperkenalkan empat jenis entitas yang bisa kita jumpai, yaitu Manusia biasa, Antibodi, Supreme Being, dan Agartha. Agartha sendiri adalah terminologi yang sudah dikenal beberapa abad yang lalu. Serial ini mencoba menjabarkan teori konspirasi Hollow Earth (Bumi Berongga). Sebuah teori yang menceritakan tentang satu kependudukan di dalam bumi yang percaya bahwa bumi itu tidak padat tapi berongga, dan diisi oleh sebuah bangsa yang bernama bangsa Agartha.
Dilansir dari akun tiktok Netflix Indonesia, Agarthan adalah sebutan untuk mereka yang bermukim di dunia yang ada di inti bumi dan berusaha untuk perlahan-lahan menguasai bumi dan menggantikan kedudukan manusia. Agartha tidak mengenal sistem negara, melainkan satu dunia diatur dan dijalankan oleh board of rules yang didalamnya adalah orang-orang terbaik di bidang sains, sosial, politik, dan filosofi.
Supreme Being dalam serial ini merupakan entitas yang sudah ada sejak dulu sebelum kehidupan manusia. Merekalah yang menempatkan manusia di permukaan bumi, dan Agartha di inti bumi. Sedangkan, Antibodi adalah manusia yang telah mendapatkan keajaiban dalam hidupnya dan mendapatkan kemampuan khusus yang mereka kembangkan untuk melawan kekuatan Agartha yang memberontak. Awal mula perlawanan inilah yang kemudian diangkat oleh Joko Anwar dalam setiap episode Nightmares and Daydreams-nya.
Dibintangi oleh aktor-aktor ternama seperti Lukman Sardi, Ayu Laksmi, Sita Nursanti, Kiki Narendra, Asmara Abigail, Ario Bayu, Marissa Anita, Fachry Albar, Restu Sinaga, Nirina Zubir, Happy Salma, Yoga Pratama, dan aktor lainnya, serial ini berhasil menghadirkan cerita yang penuh dengan pesan moral.
Dibantu oleh tiga sutradara ternama, Ray Pakpahan, Tommy Dewo dan Randolph Zaini, serial ini dipenuhi dengan easter egg yang membuat penonton semakin bersemangat untuk menemukan jawabannya. Serial yang digarap sejak 2022 ini bahkan masih menyisakan banyak diskusi dan antusiasme di kalangan penonton.
Selain cerita yang menarik, Nightmares and Daydreams juga menampilkan sinematografi yang memukau. Joko Anwar dan timnya berhasil menciptakan suasana yang misterius dan menegangkan. Musik latar yang digarap dengan cermat juga menambah intensitas serta atmosfer di setiap adegan.
Meskipun efek CGI dalam beberapa adegan terasa kurang memuaskan, serial ini tetap berhasil menghidupkan latar setiap episodenya. Serial bergenre sci-fi ini diprediksi akan menjadi langkah ambisius Joko Anwar dalam membentuk universe baru versinya.
Afifah Khairunnisa