Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-102 yang bekerjasama dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Bakti Negara Unhas menggelar penyuluhan di Aula Kantor Kecamatan, Kelurahan Lalolae, Kecamatan Lalolae, Kolaka Timur, Selasa (24/7). Kegiatan tersebut mengangkat tema Penyuluhan Pertanian dan Cara Pembuatan Pupuk Organik.
Kegiatan dibuka oleh Perwira Seksi Teritorial (Pasi Ter) Kodim 1412/Kolaka, Kapten Infanteri Dalwin Adrian. Turut hadir Kepala Kelurahan Lalolae, Ronal Sanjaya. Ia berharap agar setelah mengikuti acara ini masyarakat dapat segera mengimplementasikan hasil penyuluhan dan pembuatan pupuk organik berupa Ramuan Organik Tanaman (Rotan), Ramuan Organik Hama (Roma) dan Ramuan Organik Ternak (Roter).
Hadir pula Kepala Bidang Penyuluhan Kolaka Timur, Diman Gading dan Koordinator Penyuluh Dinas Pertanian, Made Lumiana SP. Keduanya bersepakat bahwa bahan untuk membuat pupuk organik mudah diperoleh dari lingkungan sekitar. Diman menjelaskan, dengan mengamati tumbuhan di sekitar yang tidak disukai hama dapat dijadikan bahan utama pembuatan Rotan dan Roma.
“Ampas sagu, eceng gondok, kotoran ternak, rebung bambu, bongkol pisang dapat menjadi bahan dan sumber nabati untuk pembuatan pupuk organik. Hasilnya melimpah dengan minim pembiayaan,” katanya.
Selanjutnya, Made menjelaskan, rebung bambu mengandung Bakteri Azetobakter, untuk merangsang pertumbuhan tanaman. Urin ternak, mengandung amoniak untuk mengusir hama karena baunya yang menyengat. Akan tetapi, lanjutnya, petani tak terbiasa membuat pupuk organik karena terbiasa menggunakan pupuk instan.
Cara pembuatan ketiga pupuk organik kemudian didemonstrasikan kepada peserta penyuluhan oleh Serka Ma’aruf. Dia dibantu mahasiswa mempersiapkan bahan-bahan pembuatan Rotan. Bahan yang telah dihaluskan selanjutnya akan difermentasikan selama dua hingga empat minggu. Pupuk dikatakan berhasil jika beraroma tape setelah difermentasi.
Penulis: Muhammad Abdul