Bangun kejayaan maritim dengan aksi nyata. Berbagi dan membangun negeri dengan bergerak karena kesadaran dan berbuat karena dibutuhkan.
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Tak heran jika Indonesia memiliki gelar sebagai negara maritim. Berbicara soal maritim, Indonesia perlu mengembangkan sumber daya manusia, ilmu pengetahun, dan teknologi untuk mengelolah negaranya. Hal ini dapat dimulai dari hal kecil, misalnya dari tingkat komunitas. Seperti yang dilakukan oleh Kaisar Akhir SIK MSc, alumnus World Maritime University. Ia membentuk sebuah organisasi kepemudaan nasional Maritim Muda Nusantara yang bergerak di bidang kemaritiman.
Pada awalnya, organisasi yang diresmikan sejak 13 Desember 2018 ini berbentuk komunitas bernama Maritim Muda Indonesia. Berjalannya waktu, proses legalisasi komunitas menjadi organisasi masyarakat berbentuk perkumpulan pun dilakukan. Akhirnya pada tanggal 14 Februari 2019, organisasi ini telah mendapatkan pengesahan sebagai Badan Hukum Perkumpulan Maritim Muda Nusantara, melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-0001244.AH.01.07.Tahun 2019.
Ketua Umum Maritim Muda Nusantara, Kaisar Akhir SIK MSc menjelaskan alasan pemilihan nama organisasi tersebut. Menurutnya, nama maritim mewakili organisasi yang bergerak di bidang maritim. Kata muda dikarenakan anggota dan sasaran utama kegiatan adalah para pemuda. Sedangkan, nusantara dipilih karena tanggal pembentukan organisasi ini yaitu 13 Desember 2018 bertepatan dengan Hari Nusantara.
“Kami ingin organisasi ini juga bisa menggelorakan Wawasan Nusantara bahwa wilayah laut, udara, dan daratan Indonesia merupakan satu kesatuan negara kepulauan. Baik dari Aceh hingga Papua, dan Miangas hingga Rote dengan laut sebagai pemersatu bangsa dan negara Indonesia,” jelas Kaisar, Sabtu (23/5).
Hingga saat ini, organisasi tersebut telah melebarkan sayap ke berbagai provinsi di Indonesia, termasuk Sulawesi Selatan (Sulsel). Terhitung lebih dari 1300 pemuda seluruh Indonesia telah tergabung dalam organisasi ini. Di Sulsel, Maritim Muda Nusantara didirikan oleh Syafriman Ali, alumnus Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Unhas. Fokus utama dari organisasi ini, yakni pengembangan sumber daya manusia, pengembangan Iptek, dan penguatan budaya maritim.
Pada Agustus 2019 lalu, Maritim Muda Nusantara berhasil membuat terobosan dan rekor rapat kerja digital nasional 34 provinsi pertama di Indonesia. Rakernas digital ini didukung oleh Kemenko Bidang Kemaritiman dengan disediakannya Ruang Rapat di Lt. 21 Kantor Kemenko Bidang Kemaritiman sebagai Pusat Penyelenggaraan Rakernas Digital tersebut.
Tak hanya itu, Mei 2020, Maritim Muda Nusantara mendapatkan penghargaan Indonesia Most Trusted Company 2020 dari Majalah Penghargaan Indonesia. Bahkan, saat ini Maritim Muda Nusantara juga telah menghasilkan dua karya yang dimanfaatkan bersama Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, yaitu website peradabannusantara.id untuk meningkatkan literasi kemaritiman, sejarah peradaban nusantara, dan jalur rempah Indonesia, dan website pakarlaut.id untuk menghubungkan dan mendata pakar kelautan/kemaritiman di Indonesia.
Syafri berharap agar program maupun target yang ia miliki dapat menghasilkan terobosan di bidang kemaritiman, khususnya Sulsel. “Kami berharap agar target kita bisa menghasilkan terobosan di bidang kemaritiman, khususnya untuk Sulsel. Mulai dari regulasi hingga aksi nyata di sektor maritim yang bisa menjadikan Sulsel sebagai pintu gerbang Indonesia Timur”, harapnya.
Oleh karena itu, kita harus terus berbuat, bergerak, dan mengabdi tanpa berharap hasil yang lebih. Syafri mengatakan bahwa negeri ini telah banyak memberikan kehidupan. Laut masih terlihat biru, tetapi tak akan selalu tetap terlihat biru. “Kita tak pernah tahu, segala sesuatu yang terkandung dalam laut tersebut, apakah laut tersebut akan memberi kita manfaat atau mendatangkan kita musibah. Dengan demikian, kita harus menjaga dan memeliharanya agar ia tetap terlihat biru sehingga ia dapat memberi kehidupan bagi lingkungan sekitarnya,” ajaknya.
Melika Nurjihan