Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan agenda aksi global yang telah disepakati sejumlah pemimpin dunia, termasuk Indonesia. Dengan adanya SDGs ini, diharap akan mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan, juga melindungi lingkungan dunia dan menggandeng tiga prinsip utama yaitu universal, integrasi, dan inklusif.
Pada dasarnya, SDGs terdiri atas 17 Tujuan dan 169 Target ingin dicapai seluruh negara pada tahun 2030. Karena itu, ada banyak orang mulai mendirikan organisasi, lembaga, atau komunitas untuk membantu meraih impian global itu.
Meskipun begitu, selain stakeholder dan akademisi, di luar sana masih banyak masyarakat umum yang kurang paham dan tidak mau menjalankan atau mengupayakan tercapainya aksi global ini, padahal sudah seharusnya SDGs merata ke seluruh dunia.
Mengharapkan pemerataan seputar SDGs tersebut, seorang mahasiswa Profesi Ners Fakultas Keperawatan Unhas, Muhammad Rizky Asfarada pun mengambil tindakan. Dengan niat tulus membantu masyarakat bawah yang membutuhkan, akhirnya lelaki yang akrab disapa Asfa itu membentuk sebuah komunitas bernama Nursing Impact.
Nursing Impact merupakan sebuah komunitas yang terdiri dari beberapa mahasiswa Keperawatan Unhas berasaskan SDGs untuk membantu pemenuhan kebutuhan masyarakat. Komunitas ini pertama kali memperkenalkan diri mereka melalui Instagram @nursingimpact pada 31 Desember 2022. Tanggal ini juga yang akhirnya diangkat menjadi tanggal berdirinya Nursing Impact meskipun komunitas tersebut telah lama dibentuk.
Asfa menjelaskan alasan pemilihan nama komunitas dengan pendekatan ilmu keperawatan itu. Menurutnya, kata nursing mewakili orang-orang yang bekerja di balik komunitas ini beserta ilmunya. Sementara, kata impact merupakan target utama mereka yaitu memberi dampak jelas dari setiap kegiatannya.
Dari 17 tujuan SDGs, Nursing Impact menempatkan Good Health and Well-Being sebagai fokus utamanya. Selepas dari itu, komunitas ini tetap mengupayakan tercapainya tujuan SDGs lain yang akan dilaksanakan di setiap bulannya sejalan dengan rumpun ilmu mereka.
Sebelum berkegiatan, Nursing Impact telah menentukan target yang bisa dijangkau, khususnya di Kota Makassar. Dari melihat kondisi wilayah tujuan, mereka akan merembukkan ide mengenai poin SDGs apa yang bisa dicapai dan bagaimana pemenuhannya. Setelah turun langsung mengeksekusi ide, mereka akan melakukan rekap dan menginformasikan orang-orang terkait kegiatan yang telah dilaksanakan itu.
Sejauh ini, Nursing Impact telah melaksanakan 2 kegiatan kemanusiaan. Pertama, mereka berbagi di sekitar Jl. Pettarani guna mencapai tujuan SDGs kedua yaitu Zero Hunger. Kegiatan ini dilandasi pemahaman bahwa semua orang itu berhak mendapatkan pangan yang layak.
Kedua, Nursing Impact bekerja sama dengan Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) memberi bantuan pangan dan edukasi. Hal ini sejalan dengan tujuan SDGs yang Nursing Impact ingin jadikan fokus utama.
Pada kegiatan tersebut, Nursing Impact mengedukasi langsung terkait enak langkah cuci tangan yang baik dan benar, gizi seimbang, dan masalah gizi anak.
“Di sini kami tidak mau anak-anak ini berpikir jadi beban orang tua. Setidaknya, kami bisa mengurangi itu dengan memberi mereka edukasi,” ungkap Asfa, Rabu (25/1).
Didasari rasa suka rela, kedua kegiatan itu berjalan dengan baik dan menerima respon positif dari orang-orang. Di luar perumusan kegiatan bulanan, Nursing Impact tidak menemukan hambatan berkat hati lebar orang-orang yang bergabung di dalamnya.
Berikutnya, Nursing Impact akan terus mengupayakan tercapainya SDGs selain dua yang telah terlaksana. Komunitas kemanusiaan ini berencana membantu tercapainya poin Quality Education dengan mengajar di sekolah yang kiranya membutuhkan pengajaran serta peningkatan kualitas pemahaman pada kegiatan selanjutnya.
Berhubung komunitas ini masih terbilang baru, Asfa mengungkap mereka belum ada rencana membuka penerimaan dalam waktu dekat. Akan tetapi, orang-orang dengan niat baik ingin membantu tercapainya tujuan SDGs sangat diperbolehkan ikut menyukseskan kegiatan Nursing Impact.
“Semoga Nursing Impact bisa selalu berdampak ke masyarakat yang membutuhkan, juga bisa diperhatikan oleh stakeholder yang ada di atas karena pada dasarnya,” harap Asfa.
Ke depannya, Nursing Impact berharap akan banyak kegiatan dari lembaga atau komunitas lain seperti mereka yang memiliki fokus membantu masyarakat agar hidup lebih sejahtera tanpa mengedepankan kontenisasi di atas populasi yang membutuhkan.
Born to Nurture, Raise to Help, Go Nursing Impact.
Nurul Fahmi Bandang