Kelas internasional merupakan salah satu bagian dari jalur mandiri Unhas, ada keistimewaan tersendiri bagi mahasiswa yang menempuh kuliah di jalur ini. Namun, keistimewaan itu harus ditunjang dengan biaya yang istimewa pula, tidak sedikit.
Saat ini Unhas membuka kelas internasional sebanyak enam Prodi (Program Studi) di antaranya Manajemen, Akuntansi, Teknik Sipil, Ilmu Hubungan Internasional (HI), Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok, serta Kesehatan Masyarakat (Kesmas).
Untuk mendaftar di jalur ini, calon mahasiswa baru (Camaba) harus membayar biaya registrasi senilai satu juta rupiah. Sedangkan untuk UKT-nya sendiri berbeda-beda setiap prodi. Untuk Prodi Akuntansi, Manajemen, dan HI harus membayar UKT sebesar 15 juta rupiah per semester (UKT kelompok tujuh). Sedangkan biaya masuknya sebesar 30 juta rupiah. Bagi mahasiswa Prodi Kesmas, Teknik Sipil, Teknik Geologi, dan Ilmu Kelautan harus membayar UKT yang lebih tinggi yakni sebesar 16 juta rupiah per semester, dengan biaya masuk sebesar 35 juta rupiah.
Dengan biaya pendidikan yang lebih istimewa, fasilitas yang diterima mahasiswa kelas internasional pun tentu berbeda dengan mahasiswa reguler lainnya. Seperti misalnya kelas internasional yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Prodi Akuntansi dan Prodi Manajemen, ruangannya dilengkapi dengan sound system, full AC, wifi, bahkan absennya pun berbasis digital dengan menggunakan finger print. Tak hanya itu, ruangan kelasnya juga terpisah dari kelas reguler. Kelas internasional ditempatkan di lantai dua.
Selain itu, fasilitas lain yang diterima mahasiswa kelas internasional adalah kesempatan magang di luar negeri selama satu bulan. Sekretaris Jurusan Prodi Manajemen, Musran Munizu mengatakan bahwa biaya magang keluar negeri pun ditanggung oleh mahasiswa sendiri.
“Kami di Prodi Manajemen sudah ada dua angkatan yakni 2016 dan 2017, dua angkatan ini wajib magang di luar negeri. Komunikasi sudah kita bangun dengan kelas internasional di universitas luar negeri. Rancangan anggaran untuk magang di negera Australia kurang lebih 50 juta rupiah, sedangkan 40 juta rupiah untuk di Jepang,” katanya saat diwawancarai. Selasa (31/7).
Senada dengan kelas internasional Prodi Manajemen, Prodi Teknik Sipil pun memfasilitasi mahasiswanya dengan ruangan kelas khusus yang dirancang lebih baik dari kelas lainnya. Selain itu, kesempatan magang juga diterapkan bagi mahasiswa kelas internasional semester tujuh. Hanya saja waktu magang lebih lama jika dibandingkan dengan kelas internasional Prodi Manajemen, sekiranya 3-6 bulan. Prodi Teknik Sipil juga telah bekerjasama dengan beberapa universitas di jepang seperti Kyushu University, Saga University, dan Hokaido University.
Fasilitas berupa kesempatan magang di luar negeri juga akan diadakan kelas internasional Prodi HI. Menurut Ketua Departemen Hubungan Internasional, Dr H Darwis MA, Saat ini HI sudah melakukan kerjasama dengan 34 universitas di negara Asia, dan ada sepuluh universitas di berbagai negara lainnya yang siap menampung mahasiswa magang dari kelas internasional Prodi HI. “Kita kerjasama dengan universitas qualified, ada yang dari Cina, Korea Selatan dan beberapa dari Jepang,” katanya saat diwawancarai reporter Identitas. Selasa (31/7)
Untuk kelas internasional Prodi Kesmas, menurut Dr Ida Leida SKM MKM MScPH, Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Kesehatan Masyarakat, diusahakan bisa menyerupai kelas internasional universitas di luar negeri. “Mulai dari effort dosen yang lebih banyak. Biasanya kami datangkan juga dosen luar atau belajar via video conference” kata dia. Rabu (1/8).
Pengumuman mahasiswa yang lulus kelas internasional kini telah ada di website resmi Unhas. Tahun ini Prodi Akuntansi menerima mahasiswa hanya satu orang. Prodi Manajemen 14 orang, Prodi Kesmas 2 orang, Prodi Teknik Sipil 7 orang, Prodi Ilmu Hubungan Internasional 11 orang, sedangkan Prodi Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok sebanyak 4 orang.
Penulis : Muh Nawir