identitasunhas.com,-Universitas Hasanuddin memperingati Dies Natalis yang ke-64 melalui upacara bertema “Mengokohkan Unhas sebagai Humaniversity dalam Adaptasi Kebiasaan Baru”. Kegiatan yang dilaksanakan di Baruga A. P. Pettarani Unhas ini juga disiarkan melalui aplikasi Zoom dan live channel Youtube resmi Unhas, Kamis (10/9).
Setelah dibuka oleh Rektor Unhas, Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA, acara ini dilanjutkan dengan penayangan video ucapan selamat Dies Natalis Unhas oleh beberapa rektor universitas di Indonesia, serta para tokoh penting baik di dalam maupun luar negeri.
Dalam pidatonya, Prof Dwia mengatakan, seiring bertambahnya usia kampus merah, Unhas diharapkan menjadi institusi yang lebih berkualitas. “Di usia ke-64, Unhas harus semakin cerdas, semakin matang dalam bertransformasi, dan lebih bijak mengelola kehidupan,” ujarnya.
Sehubungan dengan hal itu, Guru Besar Sosiologi Unhas tersebut mengungkapkan beberapa pencapaian Unhas. Diantaranya, status akreditasi institusi baik di tingkat nasional maupun internasional, pemenuhan visi dan misi Unhas dari tahun-tahun sebelumnya, hingga jumlah publikasi yang terus meningkat beberapa tahun terakhir.
Prof Dwia menekankan bahwa deretan pencapaian itu membuktikan Unhas terus berkembang dan menjadi lebih baik dari masa ke masa. Hal ini dapat dilihat dari peringkat Unhas dari berbagai bidang, yang cukup tinggi dibandingkan dengan universitas lain di Indonesia. Bahkan tahun ini Unhas berhasil menduduki peringkat ketujuh dalam klasterisasi universitas seluruh Indonesia versi Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
Menurut Prof Dwia, pandemi tidak menjadi penghalang Unhas untuk selalu berinovasi. Dalam mewujudkan konsep Humaniversity, perempuan kelahiran Lampung itu menuturkan, kontribusi Unhas di bidang kemanusiaan terus digalakkan, misalnya saja pembentukan Satuan Tugas Covid-19 Unhas dan bantuan bagi banjir bandang Masamba. “Ini membuktikan bahwa Unhas semakin berperan dan berkontribusi menjadi lokomotif peradaban pendidikan tinggi Indonesia dan medium penyemai pemimpin bangsa,” jelas Prof Dwia di akhir pidatonya.
M118