Duta Besar Republik Indonesia untuk Australia dan , H. E. Y. Kristiarto S. Legowo membawakan Kuliah Umum di Lantai 2 Senat Rektorat, Senin (28/1). Acara yang merupakan rangkaian dies natalis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) ini mengangkat tema “Peluang Kerja Sama Sulawesi Selatan dengan Australia”.
Kegiatan ini dihadiri Rektor Unhas, Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu, FISIP, Prof Dr Armin, dan sejumlah mahasiswa Unhas. Dalam sambutannya, Prof Armin mengatakan kuliah tamu tersebut dapat memberikan manfaat yang besar bagi sivitas akademika. Salah satunya ialah memberikan wawasan dan pencerahan pada peserta yang hadir, khususnya mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional.
“Momentum ini juga memberikan peluang kerja sama antara Kedubes Indonesia di Australia dengan FISIP Unhas dalam bentuk magang, kegiatan KKN Internasional, penelitian internasional, serta kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi di Australia,” kata Prof Armin.
Selanjutnya, Kristiarto menyampaikan bahwa Australia memberikan peluang kerja sama yang menguntungkan. Misalnya pada sektor ekonomi. Salah satu peluang ekonomi yang bisa ditawarkan oleh Sulsel ke negeri Kanguru itu adalah promosi produk lokal Sulawesi Selatan, khususnya kopi Toraja.
“Kopi dari Sulawesi Selatan ini, kopi Toraja, terkenal sekali. Pangsa pasar kopi di Australia ini besar sekali. Australia itu negara ke-16 terbesar sebagai importir kopi. Ini harus mampu kita isi,“ tulis Humas Unhas, Ishaq Rahman mengutip ucapan Kristiarto.
Ia menambahkan, di mata Australia, Makassar itu memiliki arti yang penting. Potensi dan posisinya sangat strategis di kawasan Indonesia bagian timur.
“Kalau Makassar tidak penting, Australia tidak akan repot-repot buang biaya untuk buka kantor di sini. Nah, ini kalau kita tidak respons dengan sesuatu tindakan yang bisa memberikan kemanfaatan bagi masyarakat di provinsi Sulawesi Selatan sangat disayangkan,“ katanya.
Di bidang pendidikan, Kristiarto Legowo merasa amat senang mendengar kerja sama Unhas dengan berbagai universitas di Australia. Kerja sama itu tentu akan mempererat hubungan kerja sama Indonesia dan Australia.
Selain itu, kata Kristiarto, masyarakat Sulsel memiliki peluang untuk bekerja di Australia melalui skema working holiday visa yang jumlahnya akan ditingkatkan secara bertahap ke angka lima ribuan per tahun.
Di akhir paparannya, Dubes Indonesia untuk Australia tersebut menjelaskan strategi mengikuti seleksi rekrutmen di Kementerian Luar Negeri. Dia memberikan sejumlah tips kepada mahasiswa yang tertarik bekerja di Kementerian Luar Negeri.
Reporter: Khintan

Discussion about this post