Belakangan ini, Indonesia sering kali dilanda bencana alam. Banyaknya korban dalam peristiwa tersebut membutuhkan penangan medis yang lebih. Menyadari perlu adanya pemahaman tentang penanganan pasien bencana alam, Medical Youth Research Club (MYRC) Fakultas Kedokteran (FK) Unhas, mengadakan Simposium Nasional di Auditorium Prof Amiruddin, Minggu (24/3).
Kegiatan yang mengangkat tema “Traumatology” tersebut, mendatangkan lima pemateri hebat dalam bidangnya. Mereka adalah Dr Muh Anri Usman Sp OT, Dr Ali Header MD spEM FAHA, Dr Muhammad Nur Alim Mallapasi MD Sp BTKV, Dr dr Maisuri T Chalid Sp OG, dan Prof Dr dr Suryani As’ad M Sc Sp GK.
Dalam pemaparannya, Muhammad Nur Alim banyak bercerita mengenai pengalamanya saat menjadi relawan kesehatan. Ia juga pernah terlibat langsung dalam penanganan pasca bencana di Palu.
Alim mengatakan, kala itu dirinya bersama rekan kerjanya rela menunggu dan berdesakan di bandara hanya untuk ke lokasi bencana. Bahkan ia tidur di atas aspal dan mengonsumsi mie instan tampa bumbu.
“Banyaknya kendala dan tantangan yang saya hadapi. Sehingga untuk menjadi seorang relawan harus punya perasaan, kompetensi, dan tidak sekadar ikut-ikutan saja” jelasnya.
Dikesempatan yang sama, Prof Suryani membahas menganai kode etik kedokteran dalam menangani koban bencana. Ia mengatakan, kode etik kedokteran tidak hanya pada penganangan pasien saja, tapi di seluruh aspek kehidupan termasuk pendidikan dan penelitian.
“Jadi, sebagai calon dokter harus menguasai kode etik kedokteran, moral, dan profesional. Serta mempertimbangkan dampak baiknya dari penanganan yang dilakukan,” pungkasnya.
M35