Universitas Hasanuddin (Unhas) melalui Fakultas Keperawatan menggelar The 3th International Nursing & Health Sciences Students & Health Care Professionals Conference (INHSP) 2019. Pembukaan konferensi yang dihadiri beberapa pembicara internasional ini berlangsung di Barru Ball Room, Novotel Hotel, Jl. Jenderal Sudirman, Makassar, Rabu (6/11).
Sebanyak tujuh keynote speaker dari empat negara hadir dalam konferensi tersebut. Mereka adalah Prof Lisa McKenna dan Dr Gulzar Malik (La Trobe University, Australia), Prof Kazuyo Kitaoka (Komatsu University, Jepang), Dr Margaret Harris (The University of Newcastle Australia), Prof Alison Brettle (University of Salford, Manchester, Inggris), Prof Jamaluddin Jompa dan Kusrini S. Kadar PhD (Universitas Hasanuddin, Indonesia).
Konferensi internasional yang ketiga ini mengusung tema sentral, “Translating nursing and health science research into evidence based practice in achieving SDGs”. Ketua Panitia, Saldy Yusuf mengatakan, konferensi internasional ini merupakan langkah Fakultas Keperawatan untuk melaksanakan fungsinya dalam turut serta membahas persoalan bangsa.
“Kolaborasi antara teori dan praktek merupakan corner stone untuk menyelesaikan masalah-masalah kesehatan yang dihadapi bangsa Indonesia. Sebagai panitia pelaksana, kami berharap output konferensi ini bukan hanya dalam bentuk jumlah abstrak dan manuskrip, tapi yang lebih penting adalah bagaimana kolaborasi riset dapat kita kembangkan hari ini,” kata Saldy dalam rilis yang diterima identitas.
Panitia pelaksana menerima sebanyak 129 abstrak yang akan dipresentasikan dalam lima panel paralel. Mereka akan memproses penerbitan paper yang dipresentasikan dalam prosiding yang terindeks Scopus. Konferensi ini juga memperoleh dukungan dari Publication Management Center (PMC) Unhas, yang terlibat dalam mengakses prosiding bereputasi.
Sementara itu, Dekan Fakultas Keperawatan Unhas, Dr Ariyanti Saleh menyambut hangat pelaksanaan konferensi ini. Fakultas Keperawatan berkomitmen menjadikan proses akademik sebagai wadah menghasilkan perawat dan fisioterapis yang memiliki kemampuan lebih, sesuai standar mutu yang terukur.
“Salah satunya adalah dengan mengajukan Fakultas Keperawatan memperoleh akreditasi internasional ASIIN dan akreditasi nasional LAM PT Kes. Alhamdulillah kami telah berhasil memperoleh kedua akreditasi tersebut. Partisipasi dalam konferensi ini menawarkan berbagai peluang dalam pertukaran ilmu antara para akademisi dan praktisi,” kata Ariyanti.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor Unhas, Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan penghargaan, khususnya kepada para keynote speaker yang telah meluangkan waktu untuk hadir di Makassar dan Unhas. Pelaksanaan konferensi internasional merupakan program prioritas Unhas, dimana dirinya sebagai pimpinan memberikan dukungan penuh.
“Saya berharap kegiatan seperti ini tidak saja menghasilkan ide-ide untuk menciptakan sumber daya yang unggul, namun lebih penting dari itu adalah bagaimana kita turut menjawab persoalan bangsa. Bapak Presiden Republik Indonesia telah menegaskan bahwa pembangunan nasional mendatang difokuskan pada upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kampus harus turut berperan dalam proses itu, terutama untuk menghadapi bonus demografi,” ujar Prof Dwia.
Sektor kesehatan memainkan peranan penting, sebagaimana juga sektor pendidikan. Rektor Unhas berharap konferensi ini dapat menjadi bagian dalam upaya membahas visi bangsa sebagaimana dicita-citakan bersama.
Wandi Janwar