Rabu, 10 Desember 2025
  • Login
No Result
View All Result
identitas
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Editorial
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Dari Pembaca
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial
  • Majalah
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Editorial
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Dari Pembaca
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial
  • Majalah
No Result
View All Result
identitas
No Result
View All Result
Home Ulasan Civitas

Gaet Pancasila Sebagai Ideologi Tengah Tanpa Oposisi, Prof Anwar Jelaskan Alasannya

29 Oktober 2019
in Civitas, Headline, Kampusiana
Gaet Pancasila Sebagai Ideologi Tengah Tanpa Oposisi, Prof Anwar Jelaskan Alasannya

Nadhira/Identitas

Editor Fitri Ramadhani

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Unhas adakan kuliah tamu dengan mengundang Prof Dr Anwar Arifin sebagai pembicara. Kuliah ini mengangkat tema dari salah satu bukunya berjudul Pancasila Ideologi Tengah Tanpa Oposisi bertempat di Aula Prof Syukur Abdullah, Selasa (29/10).

Seusai prosesi penyerahan buku ke-58 dan 59 karya Prof Anwar kepada Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FISIP Unhas, Dr. Hasrullah, MA, agenda tersebut dilanjutkan dengan pembahasan materi.

BacaJuga

Mahasiswa Akuntansi Unhas Adakan Kunjungan Perusahaan ke PT Semen Tonasa

Stella Christie Tekankan Kolaborasi Riset Indonesia–Australia dalam IAYSF 2025

Dalam materi yang dibahasnya, Prof Anwar menegaskan bahwa posisi Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia sungguh berbeda jika disamakan dengan ideologi negara lain. Pancasila dipercaya mampu berdiri sendiri.

“Pancasila memiliki nilai yang berbeda jika dibandingkan dengan berbagai ideologi yang ada di dunia. Namun sayangnya, Pancasila dikaji secara afeksi, sehingga pembahasan Pancasila di bangku SMA dan perguruan tinggi tidak banyak berubah,” jelasnya

Pria kelahiran Sengkang itu juga menuturkan sudah semestinya para generasi muda kini beringsut mempersiapkan diri atas berbagai permasalahan yang ada.

“Tugas ananda sekarang adalah mempersiapkan diri mengurus negara. Kalian harus memahami bahwa faktanya demokrasi adalah anak kandung dari revolusi industri I yang pantas diadopsi oleh orang barat dengan peradaban maju. Namun, berbeda halnya dengan demokrasi di Indonesia. Kita menggunakan demokrasi untuk kesejahteraan.”

Opini tersebut diperkuat kembali dengan ujarannya yang menyatakan bahwa Indonesia adalah negara kolektivisme yang menjunjung tinggi kekeluargaan demi kesejahteraan bersama. Ia juga menyebutkan, Indonesia bukan penganut invidualisme seperti Amerika atau negara komunis.

“Kita tidak bisa memungkiri bahwa Indonesia adalah negara agraris MBS (red: Miskin, bodoh, dan sakit-sakitan) Hal tersebut tentu harus ditindaklanjuti karena Indonesia tidak berprinsip individualisme seperti Amerika yang segala sesuatu menjadi urusan individu masing-masing. Indonesia juga bukanlah negara komunis yang segala kekuasaan dilimpahkan ke negara,” ungkapnya.

Di akhir pemaparannya, Guru Besar Komunikasi berpesan kepada mahasiswa bukan hanya membeli kuota, namun membeli buku untuk digali ilmunya. “Tugas ananda di masa depan sangatlah berat,” tegasnya, Selasa (29/10).

M19

Tags: Aula Prof Syukur Abdullahfakultas ilmu sosial dan ilmu politikFisipGuru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)Kuliah TamuMahasiswa Fisip Unhasprof anwar arifin
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Jaringan Menentukan Masa Depan

Next Post

Terima Dana Hibah Bank Mandiri, Unhas Hadirkan Ruang PMW

Discussion about this post

TRENDING

Liputan Khusus

Ketika Kata Tak Sampai, Tembok Jadi Suara

Membaca Suara Mahasiswa dari Tembok

Eksibisionisme Hantui Ruang Belajar

Peran Kampus Cegah Eksibisionisme

Jantung Intelektual yang Termakan Usia

Di Balik Cerita Kehadiran Bank Unhas

ADVERTISEMENT
Tweets by @IdentitasUnhas
Ikuti kami di:
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube
  • Dailymotion
  • Disclaimer
  • Kirimkan Karyamu
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
© 2025 - identitas Unhas
Penerbitan Kampus Universitas Hasanuddin
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Editorial
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Dari Pembaca
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial
  • Majalah

Copyright © 2012 - 2024, identitas Unhas - by Rumah Host.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In