Pipa filtrasi kolam renang mengalami kerusakan sejak Unhas menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNas) tahun 2017, namun hingga kini belum dilakukan perbaikan.
Beberapa bagian tubuh Munika Erfina, Mahasiswa Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan terasa gatal setelah berenang di Kolam Renang Unhas. Hal yang sama dialami Agung Rinekso, Koordinator Divisi Pelatihan dan Perlombaan UKM Renang Unhas. Mata mereka pun terasa perih ketika berenang tanpa kacamata renang. Hal ini telah berlangsung sejak lama. Namun, apa boleh dikata, Kolam Renang Unhas telah menjadi tempat mereka berlatih sebelum mengikuti kejuaraan.
“Mata terasa perih karena air kolam terlalu banyak mengandung kaporit. Selain itu badan juga biasa terasa gatal,” ungkap Munika Erfina, pengunjung yang berenang tiga kali seminggu di Kolam Renang Unhas, Senin (18/11).
Ketika ditilik lebih dalam, hal itu terjadi akibat sistem filtrasi Kolam Renang Unhas yang tak kunjung diperbaiki. Menurut Koordinator Pengelola Kolam Renang Unhas, Azis ST, kerusakan itu terjadi akibat meledaknya salah satu pipa pada sistem filtrasi tersebut. “Kerusakannya itu sejak Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional tahun 2017 saat Unhas menjadi tuan rumah,” terang Azis, ketika ditemui di Kolam Renang Unhas, Rabu (6/11).
Menurut Azis, akibat rusaknya filtrasi kolam renang Unhas, pengelola kolam melakukan vakum manual dua kali seminggu. Dia memanfaatkan mesin filtrasi yang masih bagus, disambungkan dengan alat vakum, kemudian mem-vakum dasar kolam secara manual dari atas kolam. “Selain itu, kami juga menabur bubuk pembersih kolam, yakni Kaporit dan Polyaluminum Chloride (PAC) secara teratur setiap hari setelah kolam tutup, pukul 17.30 Wita,” ujarnya.
Namun, lanjut Azis, pemberian bubuk Kaporit dan PAC serta vakum manual menjadi tidak efektif selama filtrasi induk kolam rusak, “Seandainya mesin filtrasi berfungsi, mungkin waktu pembersihannya lebih efektif.”
Tidak efektifnya pembersihan kolam akibat sistem filtrasi yang rusak, membuat kondisi kolam Unhas kadang kala didapati dalam keadaan kotor atau airnya berwarna hijau lumut. “Dulu itu karena air kolam habis, jadi ditambahkan air sumur. Itulah menjadi penyebab mengapa air berubah menjadi hijau sebab air dari PDAM tidak ada,” ungkap Azis kepada identitas.
Tak jarang pengunjung umum maupun mahasiswa mengeluhkan kotornya Kolam Renang Unhas. Azis menceritakan bahwa ketika pengunjung melihat kondisi air kolam yang hijau, mereka membatalkan masuk. “Kurang pengunjung, kadang datang kalau lihat hijau airnya, yah mereka pulang, tapi jarang terjadi itu,” beber Azis.
Air Kolam Renang Unhas Tetap Hijau Saat Perhelatan KRAMSI IX
UKM Renang Unhas yang menghelat Kejuaran Renang Antar Mahasiswa Se-Indonesia (KRAMSI) IX, 24 sampai 26 Oktober lalu juga terkena imbas hijaunya kolam. Beberapa peserta KRAMSI mengeluhkan tidak dapat melihat jalur (ubin hitam) di dasar kolam akibat hijaunya air kolam Unhas.
Ariel, atlet asal Universitas Surabaya mengakui tidak sterilnya air kolam renang tersebut, “Airnya jauh lebih bersih tahun 2018 sih, ini kemarin aku pas renang nggak bisa lihat garis hitam di dalam kolamnya sama sekali,” sebutnya saat dihubungi via WhatsApp, Kamis (14/11) lalu.
Masalah ini diakui pula oleh Ketua Umum UKM Renang Unhas, Suarna. Ia menyampaikan bahwa banyak peserta KRAMSI yang mengeluhkan buruknya kulitas air saat lomba digelar. Menurut Suarna, sebelum lomba terhelat, mereka telah melakukan audiensi dengan pihak rektorat mengenai kondisi air kolam yang hijau dan fasilitas kolam lainnya.
Hasilnya, rektor Unhas melalui Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan dan Infarstruktur, Prof Dr Ir Sumbangan Baja M Sc mengatakan, bakal memperbaiki kerusakan di Kolam Renang Unhas. Namun, hingga tiga minggu setelah KRAMSI digelar, belum ada perbaikan yang dilakukan. “Kami bertemu dengan rektor pada tanggal 16 September lalu, kata WR 2 siap memperbaiki sebelum kegiatan KRAMSI dilaksanakan, tetapi sampai sekarang belum ada perubahan sama sekali,” beber Suarna.
Sesuai pantauan identitas, bukan hanya sistem filtrasi kolam renang Unhas yang bermasalah. Fasilitas seperti toilet, pintu, dan ubin mengalami kerusakan. Terakhir, Suarna berharap Kolam Renang Unhas segara diperbaiki dengan kualitas bahan yang baik agar bertahan lama.
“Bahan yang digunakan untuk merenovasi baiknya yang bagus dan cocok untuk kolam agar bisa bertahan lama dan tidak hanya satu tahun digunakan sudah banyak lagi kerusakan. Saya harap pihak birokrasi kepeduliannya lebih ditingkatkan,” harapnya.
Menurut Suarna, hingga saat ini, belum ada tanggapan WR 2 terkait perbaikan kolam renang yang dijanjikan.
Rir/Tan