Mahasiswa Unhas yang tergabung dalam Aliansi Unhas Bersatu akan melakukan unjuk rasa untuk memperingati Hari pendidikan nasional (Hardiknas) 2018. Rencananya, Aliansi Unhas Bersatu akan berunjuk rasa di dua titik: Pintu 1 Unhas dan Fly Over.
Dalam unjuk rasa itu, dua hal utama yang disoroti Aliansi Unhas Bersatu ialah komersialisasi pendidikan tinggi dan demokrasi kampus. Hal itu disampaikan Aliansi Unhas Bersatu (AUB) dalam rilis yang diterima identias, Rabu (2/4).
Di rilis itu, AUB juga menyampaikan sejumlah data, yaitu beberapa penggolongan biaya kuliah di Unhas. Mulai dari tahun 2012, yakni masa sebelum percobaan PTN BH di Unhas, dan tahun 2013, ketika masa percobaan mulai diterapkan, serta tahun 2014 sampai 2018, saat PTN BH mulai dilaksanakan kampus merah.
Masih dikutip dari rilis AUB, di tahun 2012 biaya kuliah hanya berkisar Rp. 450.000 untuk Fakultas Ilmu Sosial. Setahun kemudian, 2013, biaya kuliah di Unhas sudah jadi Rp. 600.000 – Rp 750.000 untuk jalur masuk SNMPTN dan SBMPTN. Sedangkan mahasiswa yang diterima lewat Jalur Non Subsidi (JNS) biaya kuliahnya mulai dari Rp. 5.000.000 sampai Rp. 20.000.000,-
Pada tahun 2014 sampai 2018, AUB mencatat sistem Uang Kuliah Tunggal yang dibebankan ke mahasiswa dibedakan lagi jadi beberapa golongan. Di sistem UKT, biaya kuliah terendah ialah Rp. 500.000 dan biaya tertinggi yakni Rp 20.000.000,-
“Ini menandakan terjadi terjadi kenaikan biaya kuliah sejak sebelum dan setelah penerapan PTNBH,” tulis Aliansi Unhas Bersatu dalam rilisnya.
Selain itu, AUB juga menyoroti suasana demokrasi di dalam kampus. Menurut mereka, maraknya kasus skorsing dan drop out menandakan bahwa demokrasi tidak berjalan di lingkungan kampus.
“Berbagai kasus skorsing dan drop out yang merupakan sebuah bentuk kekerasan akademik makin marak dijumpai di Unhas sekarang,” dikutip dari rilis AUB.
Berdasarkan dua hal itu, Aliansi Unhas Bersatu dalam rilisnya menyerukan 3 tuntutan, yakni:
- Menolak kanaikan UKT dan segala bentuk pembiayaan di luar UKT
- Mendesak birokrasi Unhas untuk melaksanakan transparansi anggaran
- Menolak segala bentuk pembungkaman demokrasi dalam kampus
Reporter: Musthain Asbar Hamsah