Di kala yang mewakili hanya sekadar mewakili
Di kala norma etika bagai hewan-hewan yang tak terurusi
Di kala penyambung nafas kian dibakari
Ibu pertiwi kian merintih
Kalau saja sang proklamator kembali berdiri
Mungkin rakyat tak akan terkebiri
Oleh senyum palsu para yang katanya pembantu negeri
Ada apa negeriku?
Apakah kau sudah lelah?
Tahan tangismu
Sudah cukup lama kau berkabung penuh pilu
Sebab aspirasi penuh arti terus dibalas dengan reaksi tak berhati
Sebab hutan yang terbakar namun mahasiswa yang terhujani
Asap pekatmu tertambah dengan asap pedih penuh sesak
Letupan gas air mata yang tak mengasihi
Tunggulah
Indonesia tak akan bubar
Hanya saja
Badai sedang datang
Dibawa oleh para politisi-politisi penuh kepalsuan
Panjang umur perjuangan
Hidup Rakyat Indonesia
Hidup Mahasiswa *Ibu Peritiwi Kian Merintih*
Budiman Teri
Penulis merupakan Mahasiswa Akuntansi,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unhas,
Angkatan 2016