Departemen Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin (FIB Unhas) menyelenggarakan Bedah Buku di Aula Prof Mattulada FIB Unhas, Jumat (4/10).
Adapun judul buku yang dibedah ialah “Kekerasan Ekstrem Belanda di Indonesia Perang Kemerdekaan Indonesia 1945-1949”. Buku tersebut merupakan karya Dr Remy Limpach.
Dalam pelaksanaanya, acara tersebut dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Prof Dr Akin Duli MA. Lewat sambutannya, ia menyampaikan dukungannya terhadap bedah buku ini.
“Saya kira melalui jejak-jejak buku seperti ini sangat bagus untuk dibedah. Ini penting sekali terutama di dunia kampus, supaya dimanfaatkan sebaik-baiknya. Bahkan untuk mahasiswa mungkin dengan membaca buku ini akan lahir ide menulis skripsi, khususnya tentang kekerasan pada masa-masa menjelang revolusi,” ujarnya saat membuka acara bedah buku tersebut.
Saat pembedahan buku oleh Dr Suriadi Mappangara MHum, ia penyampaiannya kritisisasinya terhadap buku yang ditulis oleh Remy Limpach ini. Menurutnya, buku tersebut lebih banyak menggunakan sumber-sumber dari Belanda dibandingkan lokal dari daerah Indonesia yang dijajah Belanda.
Selain itu, Hidayatullah Yunus SS MTESOL selaku moderator juga menyampaikan hasil kesimpulan dari Remy Limpach.
“Dan di buku ini dibahas kekerasan ekstrem yang dilakukan oleh Belanda pada masa setelah kemerdekaan dan itu di antaranya ada pembunuhan massal, pembakaran kampung, pembunuhan di area pendidikan, intimidasi, dan penyiksaam terhadap petani-petani di Indonesia saat itu,” tutupnya.
M15