Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali turun ke jalan untuk menyambut Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional, Selasa (29/04) di Pintu 1 Unhas Kampus Tamalanrea.
Salah satu tuntutan utama yang diusung oleh massa adalah penolakan terhadap kebijakan militerisasi pendidikan melalui Kurikulum 2023 (K23) yang dinilai hanya akan menambah beban bagi mahasiswa.
Salah seorang orator dalam aksi tersebut menegaskan bahwa mahasiswa tidak akan diam menghadapi situasi yang semakin menindas rakyat, khususnya mahasiswa. Ia juga mengkritisi kebijakan jam malam yang diterapkan di kampus sebagai salah satu bentuk pembungkaman kebebasan berpendapat.
“Sekali lagi, yang kami suarakan adalah hak-hak kami yang dibungkam,” tegasnya.
Aksi ini juga menyoroti nasib buruh yang terancam akibat kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat kecil. Banyak buruh yang kehilangan pekerjaan secara sepihak, bahkan terancam keselamatan kerjanya.
Aksi yang berlangsung cukup lama sempat memicu kemacetan lalu lintas yang parah di sepanjang Jalan Perintis Kemerdekaan. Para mahasiswa membawa spanduk dan selebaran yang memuat berbagai tuntutan terkait kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan rakyat.
Sekitar pukul 17.00 Wita, massa mulai membubarkan diri dan kondisi lalu lintas mulai membaik.
Yan
