Universitas Hasanuddin (Unhas) bekerjasama dengan Perkumpulan Pendidik Bahasa Daerah Indonesia (PPBDI) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengadakan Seminar Nasional dalam rangka memperingati Hari Bahasa Ibu (Internasional Mother Language) di Aula Prof Mattulada, Selasa (28/2).
Kegiatan ini mengangkat tema “Penguatan Revitalisasi Bahasa Daerah melalui Program Pendidikan” dan dirangkaikan dengan Pelantikan Pengurus PPBDI Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan periode 2023-2028.
Hadir sebagai pemateri, Kepala Balai Bahasa Sulawesi Selatan, Dr Ganjar Harimansyah M Hum dan Wakil Dekan Bidang Perencanaan, Sumber Daya dan Alumni, Dr Dafirah M Hum memberikan sambutan.
Dalam kesempatannya, Dafirah menjelaskan tema yang diangkat pada seminar kali ini. “Berbicara tentang revitalisasi adalah bagaimana cara kita menghidupkan kembali bahasa daerah, khususnya generasi muda yang akan menjadi penerus. Tidak hanya direvitalkan, tetapi juga dipertahankan,” tuturnya.
Pada pemaparannya, Ganjar mengungkapkan, isu yang terjadi dalam kebahasaan lokal di dunia saat ini perlu perhatian. “Hampir 80% bahasa lokal sedang berada di ambang kepunahan,” ungkapnya.
“Saat ini, perlindungan kebahasaan daerah sudah menjadi agenda dalam Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO),” jelas Ganjar.
Revitalisasi bahasa menjadi solusi strategis dan nyata untuk menyelamatkan serta melindungi bahasa daerah, langkah awal yang harus masyarakat lakukan yaitu menjadi penutur aktif bahasa daerahnya.
Maka dari itu kita perlu tenaga pendidik bahasa daerah yang bukan hanya menjadi penggerak bahasa, tapi juga penggerak isu kebahasaan.
Di akhir kesempatan, Kepala Balai Bahasa Sulsel itu menegaskan, revitalisasi bahasa daerah tidak akan berhasil tanpa adanya kolaborasi dari seluruh pihak. “Ayo bersama sukseskan revitalisasi bahasa daerah untuk kuatkan karakter bangsa,” tutupnya.
Nabila Rifqah Awaludddin