Pernahkah kamu mendengar keluhan dari teman yang mengalami masalah toxic relationship? atau kamu sendiri pernah mengalaminya? Toxic relationship atau hubungan beracun adalah hubungan yang saling merugikan, disadari atau tidak. Istilah toxic relationship di kalangan anak muda lebih sering merujuk kepada hubungan asmara.
Kamu pasti pernah mendengar teman atau sahabat menceritakan kisah asmara mereka yang tidak sehat. Sebagai teman kamu akan merasa sedih dan ingin membantunya. Yakin deh, pasti besti lagi bingung dengan situasinya sendiri. Berada dalam situasi toxic relationship memang tidak mudah untuk dilalui.
Ada kasus di mana orang-orang yang kita kenal sangat sulit untuk keluar dari hubungan beracunnya. Kamu sebagai teman bahkan mulai lelah memberi nasihat dan memperingatkan agar dapat keluar dari situasinya, tetapi mungkin lebih sering diacuhkan. Hal ini terjadi karena orang-orang yang terjebak dalam toxic relationship tidak sadar bahwa mereka terjebak. Mereka sangat menghargai apa yang mereka telah korbankan untuk pasangannya dan berharap kalau pengorbanannya akan terbalaskan. Biasanya mereka juga enggan mengakhiri karena menyayangkan durasi hubungan yang telah bertahun-tahun.
Sebagai teman yang baik, menceramahi saja tentu tidak cukup, kita bisa melakukan sejumlah cara untuk menolongnya. Lalu, apa yang harus dilakukan saat teman berada dalam toxic relationship? Berikut lima cara yang dapat dilakukan untuk menolong teman yang berada dalam toxic relationship:
1. Tidak Langsung Mengkritik dan Menghakimi
Seseorang yang sedang terjebak dalam toxic relationship biasanya tidak sadar dengan situasinya. Menghakimi dan langsung melayangkan kritik bukanlah cara yang tepat. Alih-alih membuatnya sadar, kritik dan penghakiman yang diberikan justru akan membuat besti merasa terhina bahkan bisa tersinggung. Hal ini dapat membuat kita kehilangan kepercayaannya. Menjadi orang yang dipercaya dapat membuat ia semakin terbuka tentang situasinya. Teman yang suportif dapat membantu memulihkan pikiran yang sedang berantakan dan juga membantu untuk mengekspresikan dukungan dan kepedulian terhadapnya.
2. Meluangkan Waktu dan Memperbanyak Obrolan Mendalam
Setelah mendapatkan kepercayaan, cobalah untuk meluangkan waktu dan sesekali membahas tentang hubungannya. Buat ia merasa nyaman dan semakin terbuka. Analisa apa yang membuat ia terjebak dalam toxic relationshipnya, kemudian pikirkan solusi apa yang dapat ia lakukan. Beritahu pelan-pelan dan jangan terlihat seperti menceramahi. Tunjukkan bahwa kebahagiaan juga datang dari sahabat, bukan hanya dari kekasih atau hubungan asmara.
3. Mengingatkan Tentang Selflove
Selama apa pun hubungan yang sudah dijalani dan sedalam apa pun rasa cinta yang dimiliki, ingatkan bahwa self love atau mencintai diri sendiri juga penting. Cinta terhadap orang lain akan sangat berpengaruh jika kita sudah mencintai diri sendiri dengan benar. Jika ia merasa terluka karena apa yang ia lakukan untuk pasangannya tidak dihargai, cobalah memberikan pemahaman bahwa menjadi egois untuk mencintai diri sendiri bukanlah hal negatif. Jika rasa cinta pada diri sendiri saja masih kurang, bagaimana bisa mencintai orang lain?
4. Memberikan Pandangan dan Saran
Berikan pandanganmu terhadap hubungan yang ia jalani, tapi tidak dengan cara yang menghakimi. Seseorang yang terjebak dalam toxic relationship biasanya keras kepala dan akan berpikir jika orang lain tidak akan mengerti perasaannya. Tidak harus memaksanya mengakhiri hubungan, kamu bisa memberikan saran seperti memintanya untuk mendiskusikan hubungan bersama kekasihnya dengan kepala dingin. Bantulah untuk menumbuhkan keyakinan bahwa dirinya memiliki keberanian untuk mengambil keputusan tepat.
5. Perlihatkan Dampaknya dan Minta Ia Berpikir Kembali
Ketika terjebak dalam toxic relationship, seseorang kadang tidak menyadari seberapa parah dampak buruknya terhadap kehidupannya. Sebagai teman kamu pasti dapat menyadari hal ini, mungkin dapat berupa kinerja kerja yang menurun, tugas kuliah yang terlantar, jarang merasa tenang, hubungan sosial yang semakin buruk, bahkan bisa berdampak pada kesehatan mental dan fisiknya. Jika hal itu sudah terjadi, beritahukan kepadanya agar ia memahami dampak toxic relationshipnya. Setelah ia memahaminya, kamu akan lebih mudah memberikan saran dan masukan.
6. Sarankan untuk Berkonsultasi Ke Psikolog atau Pihak Berwajib
Toxic relationship yang berkepanjangan dapat memicu masalah yang jauh lebih serius, terutama masalah mental. Dilansir dari halodoc.com, Toxic Relationship bisa meningkatkan risiko gangguan, seperti stres, depresi, hingga gangguan kecemasan. Segera sarankan teman kamu ke psikolog bila kamu melihat mentalnya mulai terganggu. Toxic relationship juga dapat berakibat pada tindak kriminal seperti pemerasan, pelecehan, pelanggaran privasi, kekerasan, hingga pembunuhan. Apabila teman kamu sudah terindikasi menjadi korban atau pelaku, segera peringatkan dan laporkan ke pihak yang berwenang.
Itu dia tips yang dapat kamu gunakan bila teman kamu terjebak dalam toxic relationship. Keluar dari toxic relationship bukanlah hal yang mudah, karena itu sangat penting untuk mencegah teman kamu terjebak lebih lama lagi.
Qanitah Khaerunnisa